Andi Arif Sebut Prabowo hanya Diam Saat Virus Corona Menyerang Indonesia, Ini Balasan Gerindra

Andi Arif Sebut Prabowo hanya Diam Saat Virus Corona Menyerang Indonesia, Ini Balasan Gerindra
Prabowo Subianto

RIAUSKY.COM - Politikus Partai Demokrat Andi Arief menilai Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, hanya diam saja ketika masyarakat sedang menghadapi serangan virus Corona (Covid-19).

Hal itu diungkapkan Andi lewat cuitannya di akun Twitter @AndiArief_ pada Kamis (19/3).
 
“Soal serangan virus corona ini menyangkut pertahanan negara selain perang. Sayang Pak Prabowo sebagai Menhan diam seribu bahasa,” tulis pria asal Lampung itu.

Cuitan Andi lantas direspons oleh Juru Bicara Partai Gerindra Andre Rosiade. Dia mengingatkan agar para politisi jangan nyinyir dalam kondisi sekarang ini.

“Saatnya bersatu dan bekerja nyata. Bukan Nyinyir dan Pencitraan. Politisi kerja nyata bersama Rakyat. Bukan jadi Buzzer,” tulis @andre_rosiade, bereaksi.

Terpisah, Juru Bicara Menhan Prabowo, Dahnil Anzar Simanjuntak lewat akun Twitternya menginformasikan kegiatan sang menteri pada hari ini bersama Presiden Jokowi.

“Pagi ini, ini mulai jam 10.00 WIB, Menhan @prabowo ikut ratas online yg dipimpin Presiden, terkait penanganan Covid-19,” tulis @Dahnilanzar.

Jangkiti 13.874 Orang di Dunia per Hari

Jumlah kasus positif COVID-19 di seluruh dunia dan kematian yang disebabkan virus corona jenis baru tersebut telah melampaui angka yang terjadi di Tiongkok. Padahal, Tingkok merupakan sumber pertama penularan COVID-19.

Berdasarkan laporan situasi harian per 16 Maret 2020 yang dikutip dari laman resmi WHO di Jakarta, Selasa (17/3), total kasus positif COVID-19 di 151 negara secara global mencapai 86.434 kasus dengan 3.388 orang meninggal.
 
Sementara di Tiongkok total kasus sebanyak 81.077 dengan total kematian 3.218 jiwa.

Kasus baru virus corona tipe baru di dunia semakin menembus angka tertingginya yaitu 13.874 per hari, dan COVID-19 merenggut 848 jiwa, pada Senin (16/3).

Sementara di Tiongkok bertambah 29 kasus dan 14 kematian baru di hari yang sama, dengan angka pasien yang terjangkit fluktuatif antara belasan hingga kurang dari 30 kasus baru per harinya.

Angka terbanyak pasien terjangkit COVID-19 di Italia dengan total 24.747 kasus (3.590 kasus baru) dengan angka kematian mencapai 1.809 jiwa (368 kematian baru).

Kasus terbanyak selanjutnya di Iran dengan total 14.991 kasus (2.262 kasus baru) dan total kematian 853 jiwa (245 kematian baru).
 
Korea Selatan total 8.236 kasus (74 kasus baru) dengan 75 kematian tanpa ada angka kematian baru

Korea Selatan sebelumnya menjadi negara paling banyak terjadi kasus setelah Tiongkok. Namun pemerintahnya berhasil menekan kasus hingga di bawah 100 kasus per hari yang tadinya lebih dari 500 kasus per hari.

Benua Eropa menjadi episentrum penularan karena banyak negara-negara di benua tersebut yang memiliki kasus di atas 1000, yaitu Spanyol 7.753 kasus (2000 kasus baru), Prancis 5.380 kasus (911 kasus baru), Jerman 4.838 (1043 kasus baru), Swis 2.200 (841 kasus baru), Inggris 1.395 (251 kasus baru), Belanda 1.135 (176 kasus baru), Belgia 1.085 (396 kasus baru), Norwegia 1077 (170 kasus baru). Sedangkan Amerika Serikat terdapat 1.678 kasus dan 41 orang meninggal.

Tercatat di Indonesia kasus positif COVID-19 menjadi 134 dan 5 di antaranya meninggal dunia. (R01)

Sumber: Fajar.co.id

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index