Denny Siregar: Tak Ada Jokowi Kalau Tak Ada Luhut

Denny Siregar: Tak Ada Jokowi Kalau Tak Ada Luhut
Jokowi dan Luhut Binsar Pandjaitan

JAKARTA (RIAUSKY.COM)- Tidak akan ada Jokowi kalau tidak ada Luhut Binsar Pandjaitan atau LBP. Begitu cerita seorang teman waktu kami ngopi bersama. 

"Tidak akan ada Jokowi kalau tidak ada Luhut." Begitu cerita seorang teman waktu kami ngopi bersama. Opung, panggilan LBP, adalah orang yang berjasa membawa Jokowi ke pentas Jakarta waktu itu.

Awalnya perusahaan furniture Jokowi mendapat bantuan permodalan dan jaringan dari perusahaan LBP. Dan melihat gaya kepemimpinan Jokowi, LBP tertarik membawanya ke pentas politik nasional, karena Indonesia sedang krisis kepemimpinan saat itu.

Dan di sinilah Jokowi sekarang, menjadi Presiden dua periode, sebagian besar berkat jasa LBP juga.

Kenapa LBP tertarik sama Jokowi?

Ini mungkin karena dulu Opung dekat dengan Gus Dur. Kepemimpinan Gus Dur membekas dalam hatinya dan ia mencari model pemimpin yang sama. Itu dia temukan dalam diri Jokowi, bahkan lebih lengkap lagi.

Itulah kenapa Jokowi sangat percaya padanya.

LBP bisa disebut "buldozer" Jokowi, mengamankannya dari ganasnya politik nasional yang penuh dengan T-Rex dan dinosaurus kejam lainnya, mulai dari militer, konglomerat mafia sampai politikus durjana.

Itulah kenapa Jokowi sangat percaya padanya. Selain dia belajar peta politik, Opunglah yang setia padanya ketika dia dihajar dari mana-mana.

Ibaratnya, seandainya semua elite politik mengkhianati Jokowi, opunglah elite terakhir yang akan berdiri menjadi tamengnya. Seperti yang dilakukannya terhadap Gus Dur.

Dan Jokowi sangat paham kemampuan lobi dan jaringan LBP yang mendunia. Maka ia menaruhnya pada posisi penting, Menko kemaritiman dan investasi, yang membawahi 6 kementerian, termasuk kementerian perhubungan.

Makanya ketika Menhub Budi Karya istirahat kena corona, Opung juga yang mengambil alih tugasnya.

Karena luasnya kementerian di bawah koordinasinya lah, maka ia terlihat selalu ada di mana-mana. Dan karena itulah, dia diisukan menjadi "the real Presiden", bukan Jokowi.

"Kenapa isu Luhut yang lebih berkuasa dari Jokowi berkembang?" Tanyaku.

Karena dia benteng Jokowi dan para elite tahu itu. Sulit mencari kelemahan Jokowi, serang LBP. Apalagi LBP beragama Kristen, jadinya isu nanti akan ditarik ke arah isu sektarian. Dan ini yang banyak tidak disadari orang-orang.

Dan isu ini semakin berkembang karena Opung lebih fokus kerja sama dengan China dalam pengembangan investasi di Indonesia.

Kenapa harus China? Ya, karena negara yang paling besar beli hasil ekspor kita adalah China, jadi wajar saja di antara dua negara pedagang ada imbal baliknya.

Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Presiden Jokowi, dan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono. (Foto: Facebook/Luhut Binsar Pandjaitan)
Saya jadi teringat sejarah.

Dalam kisah Islam, kita mengenal Abu Thalib, paman Nabi, yang berjuang di garis depan membela keponakannya.

Meskipun dalam sejarah ia dikafir-kafirkan karena dianggap tidak masuk Islam sampai akhir hayatnya, tetapi sejarah juga mencatat bahwa salah satu momen kesedihan paling dalam bagi Nabi adalah meninggalnya sang paman, pembelanya.

Saya bukan sedang membela LBP apalagi jadi penjilatnya.

Saya hanya berterima kasih padanya, karena tanpa tangan dinginnya, kita mungkin tidak akan pernah mengenal Jokowi. Tidak akan pernah.(R04)

 

Sumber Tulisan: Tagar.id

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index