2020, Menkeu Sri Mulyani Revisi Pertumbuhan Ekonomi Jadi 0'4 hingga 1 Persen

2020, Menkeu Sri Mulyani Revisi Pertumbuhan Ekonomi Jadi 0'4 hingga 1 Persen
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati

JAKARTA (RIAUSKY.COM) - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi nasional pada tahun 2020, dengan kisaran 0,4% hingga 1%.

Revisi ini terkait pandemi virus corona (Covid-19) telah menyebabkan infeksi pada perekonomian Indonesia. 

"Sebelumnya kami perkirakan upper-nya 2,3%, sekarang kami revisi agak turun ke 1%," kata Sri Mulyani dalam rapat bersama Badan Anggaran (Banggar) Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) di Jakarta, Kamis (18/6/2020), seperti dikutip dari SINDOnews.com.

Revisi ini seiring dengan pertumbuhan ekonomi kuartal II 2020 yang minus 3,1%, kontraksi dari pertumbuhan ekonomi kuartal I yang juga melemah menjadi 2,97%.

Selain outloook pertumbuhan ekonomi, inflasi tahun ini diproyeksikan antara 2% hingga 4%. Kemudian tingkat bunga Surat Perbendaharaan Negara 3 bulan 3,5%-4,5%, dan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) di kisaran Rp14.900-Rp15.500 per USD. 

Harga minyak mentah Indonesia diproyeksikan berada pada USD30-35 per barel. Lalu lifting minyak 695-725 ribu barel per hari (bph) dan lifting gas 990 ribu sampai 1,05 juta barel setara minyak per hari.

Sementara itu, Sri Mulyani menargetkan pertumbuhan ekonomi nasional di tahun 2021 akan berada pada rentang 4,5% sampai 5,5%.

Patokan itu ditopang oleh konsumsi masyarakat, investasi, dan perdagangan internasional, yang diharapkan pemerintah sudah akan berangsur pulih setelah pukulan terberat akibat Covid-19 saat ini.

"Dengan asumsi pada tahun 2021 itu, Covid-19 mulai reda, dan tidak terjadi pukulan kedua atau second wave dari penyebarannya," katanya. (R01)

Sumber: SINDOnews.co.

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index