Dukung Sikap Tegas Jokowi, PDIP: Jika Tak Maksimal, Prerogatif Presiden untuk Mengganti Menteri, Reshuffle Bukan Tabu!

Dukung Sikap Tegas Jokowi, PDIP: Jika Tak Maksimal, Prerogatif Presiden untuk Mengganti Menteri, Reshuffle Bukan Tabu!
Presiden Joko Widodo saat memimpin rapat terbatas bersama menteri-menteri dan pimpinan lembaga. Sumber Foto: youtube.com

JAKARTA (RIAUSKY.COM)- Presiden Joko Widodo (Jokowi) memerintahkan jajaran menteri di kabinetnya untuk kerja ekstra dalam menangani pandemi virus Corona (COVID-19). Arahan tegas Jokowi itu dinilai tepat untuk mengatasi tantangan nasional di saat pandemi kali ini.

"Saya mengapresiasi arahan tegas Presiden Jokowi kepada seluruh jajaran menterinya yang disampaikan hari ini. Hal ini menunjukkan ketegasan dalam kepemimpinan Presiden dalam bekerja mengatasi tantangan-tantangan nasional di masa pandemi ini," kata politisi PDIP yang juga Ketua Komisi III DRP Herman Herry  kami lansir dari detik.com Senin  (29/6/2020).

Dia mengatakan reshuffle bukanlah hal yang tabu dalam pengelolaan sebuah negara. Menurutnya, presiden memiliki hak prerogatif dalam memilih atau mengganti menteri yang tidak bekerja maksimal.

"Jadi, bila memang tidak maksimal wajar saja bila Presiden melakukan reorganisasi atau Herman mengatakan karakter kepemimpinan yang tegas dan apa adanya sudah menjadi ciri khas Jokowi sejak memimpin negeri ini. Hal itu terbukti pada periode kedua Jokowi terpilih sudah mewanti-wanti jajaran menterinya agar tidak memiliki visi-misi sendiri-sendiri.

"Sejak awal periode kedua ini Bapak Jokowi sudah mengingatkan berkali-kali bahwa segala kebijakan pembantunya harus sesuai dan searah dengan visi misi Presiden. Kepemimpinan seperti inilah yang kita butuhkan dalam mengatasi masa-masa sulit ini," katanya.

Seperti diketahui, Presiden Joko Widodo (Jokowi) memerintahkan jajaran kabinet untuk melakukan kerja ekstra dalam menangani pandemi virus Corona. Tak tanggung-tanggung Jokowi juga akan melakukan perombakan kabinet jika diperlukan.

"Sekali lagi, langkah-langkah extraordinary ini betul-betul harus kita lakukan. Dan saya membuka yang namanya entah langkah politik, entah langkah-langkah ke pemerintahan. Akan saya buka. Langkah apapun yang extraordinary akan saya lakukan. Untuk 267 juta rakyat kita. Untuk negara," kata Jokowi seperti arahannya kepada Kabinet Indonesia Maju dalam rapat terbatas 18 Juni 2020 lalu, seperti yang ditayangkan YouTube Setpres pada Minggu (28/6/2020).

Jokowi menyebut dia juga akan melakukan perombakan kabinet jika diperlukan. Jokowi menegaskan akan mengambil langkah penting untuk memerangi virus Corona.

"Bisa saja, membubarkan lembaga. Bisa saja reshuffle. Udah kepikiran ke mana-mana saya. Entah buat Perppu yang lebih penting lagi. Kalau memang diperlukan. Karena memang suasana ini harus ada, suasana ini tidak, bapak ibu tidak merasakan itu sudah," katanya.reshuffle," katanya.(R04)

 

Sumber Berita: detik.com

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index