Gila... Ternyata Di Sarang Binatang Inilah Harta Karun Senilai Rp500 Triliun Tersembunyi...

Gila... Ternyata Di Sarang Binatang Inilah Harta Karun Senilai Rp500 Triliun Tersembunyi...
Sarang walet./ Sumber Foto: detik.com

JAKARTA (RIAUSKY.COM)- Mendag M Lutfi mengungkapkan Komoditas ini mulanya mengandalkan Pulau Jawa sebagai pusat produksi, tapi kini tersebar di banyak pulau.

"Dulu produksi terbesar di Jawa sampai 100 ton/tahun. Sekarang 20 ton-30 ton itu sudah banyak, drop 70%, itu pun belum tentu tercapai," kata Ketua umum Perkumpulan Pengusaha Sarang Burung Indonesia (PPSBI) Boedi Mranata kepada CNBC Indonesia, Senin (18/1/21).

Produksi di Pulau Jawa kian menurun akibat berkurangnya lahan seperti hutan hingga goa. Padahal, itu merupakan habitat asli dari burung walet. Pergeseran itu sudah terjadi dalam beberapa tahun terakhir.

"Ada sejarah panjangnya, dulu sarang-sarang burung di gua. Mungkin 150 tahun yang lalu rumah-rumah kosong di daerah Gresik, Worosari, Purwodadi kemasukan burung walet. Kita kembangkan gimana beternak walet secara modern," jelas Boedi.

Kian hari, komoditas ini pun kian berkembang. Bahkan Indonesia menjadi negara dengan jumlah produksi sarang burung walet terbesar di dunia, jumlahnya sekitar 75%.

"ProduksI dari Pulau Jawa mulai turun, Sumatera pernah di masa emas, sekarang mulai turun. Sekarang larinya ke Kalimantan, Sulawesi kita harap nanti lari ke Irian tapi sampai sekarang belum ada rumah walet," sebut Boedi.

Lalu dengan luas 786.000 km² termasuk Papua Nugini dan bentang hutan yang juga luas, kenapa burung walet belum juga tiba di Papua?

"Dalam Biologi ada namanya walls line seperti jarak antar pulau, Kalimantan dan Sulawesi sangat dekat, terutama Samarinda, Balikpapan ke Poso itu selat yang relatif nggak lebar. Sedangkan Sulawesi ke Irian itu jauh dan jelajah burung ada batasnya, kalau nggak sampai ke sana mungkin butuh waktu lama, ini tetap binatang liar," sebutnya.(R04)

Sumber Berita: cnbcindonesia.com

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index