Wali Kota Pernah Ingatkan Kemenag Soal Belajar Tatap Muka Ponpes

Wali Kota Pernah Ingatkan Kemenag Soal Belajar Tatap Muka Ponpes
Wali Kota Pekanbaru, DR Firdaus ST, MT

PEKANBARU (RIAUSKY.COM) - Sebanyak 44 santri Pondok Pesantren (Ponpes) Dar El Hikmah menjalani perawatan medis dan isolasi mandiri sejak dinyatakan positif corona pada 11 Februari 2021 lalu. 

Sebelumnya, pihak Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Pekanbaru sudah diingatkan agar berkoordinasi dengan Pemko Pekanbaru sebelum memulai aktivitas belajar tatap muka. 

WaliKota Pekanbaru, Firdaus, Senin (22/2), mengatakan, masalah aktivitas belajar tatap muka di ponpes ini sudah dibahas pada 25 Januari lalu. Proses belajar mengajar dibolehkan bagi wilayahnya yang aman atau zona hijau. Paling tidak, wilayah itu dengan risiko rendah yaitu zona kuning corona.

"Kejadian di ponpes yang santrinya positif corona mesti diberlakukan isolasi. Artinya, pesantren itu mesti ditutup," ujarnya. 

Mestinya, anak-anak santri lebih aman karena berada di dalam ponpes. Sebab, para santri ini diawasi oleh guru pembina. 

"Itu yang saya sampaikan saat rapat bersama Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Pekanbaru, Edward S Umar beberapa pekan lalu. Untuk sekolah di bawah pembinaan Kemenag," ungkap Firdaus. 

Izin belajar tatap muka di ponpes di kelurahan oleh Kemenag Kota Pekanbaru dan Kantor Wilayah Kemenag Riau. Namun, pihak Kemenag harus tetap berkoordinasi.

"Jadi tidak sepenuhnya ponpes di bawah komando WaliKota, Bupati dan Gubernur. Makanya sebelum kami memutuskan sekolah tatap muka, kami sudah ingatkan Pak Edward supaya pengawasan dilakukan bersama-sama. Kalau tidak punya personel, Kanwil Kemenag Riau bisa bekerja sama dengan walikota," ucap Firdaus. 

Kejadian 44 santri positif corona di Ponpes Dar El Hikmah merupakan pelajaran agar kewaspadaan ditingkatkan. Pelaksanaan belajar tatap muka baik di ponpes maupun sekolah harus tetap diawasi. (PKU/kom)

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index