Ekonomi RI Diproyeksi Masih Minus di Kuartal I-2021

Ekonomi RI Diproyeksi Masih Minus di Kuartal I-2021
Ilustrasi

JAKARTA (RIAUSKY.COM)- Perekonomian Indonesia diproyeksi masih terkontraksi pada kuartal I-2021 sebesar 0,25 hingga 1%. 

Ini tak lepas dari kondisi pandemi covid-19 yang belum juga berhasil ditangani.

Demikianlah diungkapkan oleh Direktur Riset Center of Reform on Economics (Core) Indonesia Piter Abdullah dalam sebuah webinar, Rabu (24/2/2021).

Apalagi di awal tahun pemerintah menerapkan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) yang mengurangi mobilitas masyarakat.

"Kalau bicara Q1 (pertumbuhan ekonomi), kontraksi tidak terelakkan. Saya meyakini Q1 masih akan negatif, karena kita masih mengalami pandemi dan kita melakukan PPKM, maka aktivitas sosial ekonomi itu akan terbatas," jelas Piter dalam sebuah webinar, Rabu (24/2/2021).

"Sulit mengharapkan Q1 bisa tumbuh positif. apalagi pada Q1 2020 itu (pertumbuhan ekonomi) masih positif. dengan kisaran 2% sampai 3%. Sehingga basis perhitungan ekonomi masih tinggi," kata Piter melanjutkan.

Oleh karena itu, Piter menyarankan agar pemerintah fokus untuk menanggulangi pandemi Covid-19 yang merupakan kunci pemulihan ekonomi.

Selain itu, pemerintah juga diharapkan bisa meningkatkan ketahanan masyarakat dan dunia usaha, karena mereka harus bertahan dan berjuang di tengah pandemi Covid-19.

Relaksasi insentif fiskal seperti PPnBM ditanggung pemerintah untuk pembelian mobil di bawah 1.500 cc, yang berlaku pada Maret 2021, kata Piter diharapkan bisa mendulang angka pertumbuhan ekonomi pada Kuartal I-2021.

Untuk diketahui, Badan Pusat Statistik mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2020 sebesar 2,97% secara tahunan (year on year). Pertumbuhan tersebut lebih rendah dari Kuartal I-2019 yang mencapai 5,07% dan lebih rendah dari Kuartal IV-2019 yang tercatat 4,97%.

Pada kesempatan yang sama, Staf Ahli Bidang Pengeluaran Negara Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Kunta Wibawa Dasa Nugraha optimistis pertumbuhan konsumsi masyarakat akan meningkat pada Kuartal I-2021 ini.

Oleh karena itu, dana PEN 2021 akan difokuskan terutama untuk sektor kesehatan dalam penanganan pandemi Covid-19.

"Makanya kita betul-betul program vaksinasi bisa berjalan lebih baik dan kita siapkan dananya untuk itu. Disisi lain juga untuk perlindungan sosial untuk masyarakat kelas menengah ke bawah. Ekonomi keseluruhan, kita lebih kepada gimana konsumsinya meningkat," tuturnya.(R02)

Sumber Berita: cnbcindonesia.com

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index