Dari Survei SMRC Hari Ini: PDIP Raih Suara Terbanyak, Disusul Gerindra dan Golkar yang Bersaing Ketat

Dari Survei SMRC Hari Ini: PDIP Raih Suara Terbanyak, Disusul Gerindra dan Golkar yang Bersaing Ketat
PDI perjuangan/ sumber Foto: merdeka.com

JAKARTA (RIAUSKY.COM)- Survei Nasional Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) terkini menunjukkan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) meraih dukungan suara terbanyak yakni 25,9% dibandingkan dengan partai-partai lainnya.

Pertanyaan yang diajukan kepada responden dalam survei tersebut adalah Jika pemilihan anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) diadakan sekarang ini, partai atau calon dari partai mana yang akan Ibu/Bapak pilih?

Manajer Program SMRC Saidiman Ahmad menjelaskan angka dukungan tersebut relatif stabil selama dua tahun terakhir.

Hal tersebut disampaikannya dalam rilis survei bertajuk Partai Politik dan Calon Presiden: Sikap Pemilih Pasca Dua Tahun Pemilu 2019 yang dilakukan secara daring pada Minggu (13/6/2021).

"Dua tahun setelah pemilihan umum 2019 tidak terjadi perubahan besar dukungan pemilih pada partai. PDI Perjuangan masih didukung dengan suara terbanyak yakni 25,9%. Angka ini relatif stabil dalam dua tahun terakhir," kata Saidiman.

Sementara Gerinda dan Golkar, kata dia, berada di urutan kedua yang bersaing ketat.

Ia mengatakan sulit sekarang ini untuk menentukan partai yang mana yang nomor dua dan tiga.

"Kemudian disusul nomor dua ini kita agak sulit untuk menentukan partai mana yang berada di urutan nomor dua karena selisih angkanya di bawah margin of error yaitu Partai Gerindra 10,9%, kemudian Golkar 10,7%, PKB 9,7%. Kemudian di urutan selanjutnya ada Demokat (6,6%), PKS (4,6%), dan Nasdem (3,7%) itu satu klaster. Kemudian di bawahnya lagi itu ada PPP (2,6%) dan Perindo (1,0%) dan seterusnya," kata Saidiman.

Namun demikian, kata dia, pada saat yang sama warga yang belum menentukan pilihan atau menjawab tidak tahu atau tidak menjawab sama sekali itu masih sekitar 20,2%.

Berdasarkan temuan survei, kata dia, jika dibuat lima klaster pada Pemilu 2019, PDI P mendapat 19,3% suara dan itu tidak berbeda jauh dengan hasil pemilu sebelumnya pada 2014.

Kalau dilihat dari trend survei sebelum Pemilu 2014, lanjut dia, survei merekam PDI P selalu di atas perolehan hasil pemilu, seperti yang sebelumnya.

Untuk klaster kedua, kata dia, ada Gerindra dan Golkar yang bersaing ketat pada Pemilu 2019 yang pada survei terakhir pada Mei 2021 juga demikian, di angka 10,9%.

Kemudian di klaster ketiga, kata dia, partai yang stabil antara 4 sampai 9% yaitu PKB, Demokrat, dan PKS.

"Pada klaster keempat (kurang stabil untuk lolos ambang batas parlemen) di sana ada partai-partai seperti Nasdem, PAN, dan PPP. Kemudian di klaster kelima partai-partai non-parlemen yang masih belum terlihat mengalami kemajuan. Masih ada waktu 2,5 tahun untuk mengubah peta kekuatan partai politik ini," kata Saidiman.

Populasi survei tersebut adalah seluruh warga negara Indonesia yang punya hak pilih dalam pemilihan umum uakni mereka yang sudah berusia 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan.

Dari populasi itu dipilih secara random (multistage random sampling) 1.220 responden.

Response rate (responden yang dapat diwawancarai secara valid) sebesar 1.072 atau 88%.

Sebanyak 1.072 responden tersebutlah yang dianalisis.

Margin of error rata-rata dari survei dengan ukuran sampel tersebut sebesar kurang lebih 3,05% pada tingkat kepercayaan 95% (dengan asumsi simple random sampling).

Responden terpilih diwawancarai lewat tatap muka oleh pewawancara yang telah dilatih dengan mematuhi protokol kesehatan.

Quality control terhadap hasil wawancara dilakukan secara random sebesar 20% dari total sampel oleh supervisor dengan kembali mendarangi responden terpilih (spot check).

Dalam quality control tidak ditemukan kesalahan berarti.

Waktu wawancara lapangan dilakukan pada 21 sampai 28 Mei 2021.(R04)

Sumber Berita: tribunnews.com
 

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index