Erick Thohir Dinilai Potensial Maju Pilpres 2024 dari Klaster Menteri

Erick Thohir Dinilai Potensial  Maju Pilpres 2024 dari Klaster Menteri
Erick Thohir

JAKARTA (RIAUSKY.COM)– Direktur Voxpol Center, Pangi Syarwi Chaniago, mengungkapkan sosok Menteri BUMN, Erick Thohir, merupakan tokoh dari klaster menteri yang paling potensial untuk maju dalam kontestasi Pilpres 2024.

Pangi mengatakan, prestasi dan capaian Erick selama menjabat sebagai Menteri BUMN menjadi modal untuk 2024.

"Prestasi dan capaian Erick Thohir saat ini adalah bagian dari bonus elektoral modal untuk Pilpres 2024," kata Pangi saat dikonfirmasi Republika, Senin (6/12).

Dalam survei yang dilakukan Voxpol pada Juli lalu, diketahui bahwa Erick Thohir adalah salah satu menteri dengan kinerja yang dianggap publik terbaik. 

Survei simulasi Voxpol Center pun menempatkan Ganjar Pranowo bersama Erick sebagai calon duet pasangan terkuat pada Pilpres 2024 dengan elektabilitas 32,6 persen.

Sementara saat itu Anies Baswedan dan Puan Maharani di angka 24,8 persen, dan AHY-Muhaimin Iskandar 10,8 persen. Survei menyisakan undecided voters 31,9 persen.

Survei Voxpol mirip dengan hasil survei terbaru yang dilakukan Indikator Politik Indonesia. Sebelumnya, Indikator Politik Indonesia melakukan beberapa simulasi dalam surveinya.

Simulasi pertama, jika Pilpres 2024 diikuti oleh tiga pasangan yakni Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dengan Menteri BUMN Erick Thohir, lalu pasangan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, serta pasangan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua DPR Puan Maharani.

Hasilnya, masing-masing pasangan ini yakni Anies-Erick memperoleh 28,2 persen, Ganjar-Airlangga 28,8 persen sedangkan Prabowo-Puan 29,6 persen.

Kedua, jika simulasi diubah, jika sebelumnya Ganjar dengan Airlangga, lalu Ganjar berpasangan dengan Erick Thohir pun tidak berbeda jauh. Anies-Sandiaga 30,8 persen, Ganjar-Erick 31,1 persen, Prabowo-Puan 28,1 persen.

Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah pun menilai Menteri BUMN, Erick Thohir telah memenuhi beberapa syarat untuk bisa menjadi calon wakil presiden (cawapres). Hal tersebut disampaikan Dedi menanggapi angka-angka elektabilitas Erick Thohir di sejumlah survei.

"Selain memang punya modal popularitas termasuk juga elektabilitas, Erick Thohir juga punya akses terhadap publik," kata Dedi kepada Republika, Senin (6/12).

Dedi mengatakan, peluang Erick terbuka lebar sepanjang Erick menjadi menteri. Terlebih jika Erick berhasil dalam melakukan restrukturisasi terkait dengan bisnis di BUMN.

"Saya kira prestasi-prestasi itu mungkin menjadi alasan mengapa kemudian Erick Thohir dianggap layak menjadi cawapres atau bahkan capres sekalipun," ujarnya.

Namun menurut Dedi, yang jadi persoalan saat ini adalah bahwa konstelasi di Indonesia lebih mengedepankan faktor partai politik. Artinya, keterusungan oleh parpol menjadi sebuah keharusan bagi Erick jika ingin diusung sebagai capres atau cawapres.

"Karena dari sisi kapasitas Erick Thohir  tidak jauh berbeda dengan tokoh-tokoh elite lainnya, misalnya Sandiaga Uno, termasuk juga Wishnutama, atau mungkin Tito Karnavian, yang sama-sama nonkader partai politik tetapi secara profesional berada di kabinet," jelasnya.

Dedi menuturkan, pada 2024 menjadi peluang bagi tokoh-tokoh yang punya kedekatan dengan kalangan milenial. Sementara, kalangan milenial menurutnya, lebih senang kepada tokoh-tokoh yang sukses berhasil dari sisi ekonomi.

"Makanya nama-nama semacam Sandiaga Uno, Erick Thohir, bahkan mungkin Bahlil Lahadahlia ini punya peluang besar untuk meraup golongan atau kelompok pemilih dari milenial terutama karena mereka bisa dijadikan sebagai tokoh-tokoh inspiratif bagi kalangan muda," tuturnya.(R03)

Sumber Berita: republika.co.id

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index