Tahun Ini, Bank Indonesia Optimis Ekonomi Riau akan Semakin Baik

Tahun Ini, Bank Indonesia Optimis Ekonomi Riau akan Semakin Baik
Kepala BI Riau, Muhamad Nur didampingi Deputi Kepala BI Riau, Maria Cahyaningtyas

PEKANBARU (RIAUSKY.COM) - Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia, Provinsi Riau, Muhamad Nur, optimis kalau perekonomian Provinsi Riau akan semakin membaik tahun ini. 

"Kalau dilihat struktur ekonominya tetap sama dari beberapa tahun lalu, dan tidak ada sektor yang sangat dominan sehingga ini juga yang membuat ekonomi Riau bisa lebih baik lagi," ujarnya saat berbincang dengan media di Pekanbaru, Rabu, 9 Februari 2022.

Diterangkannya, secara sektoral, struktur perekonomian Riau ditopang oleh 3 (tiga) sektor utama berbasis SDA: (1) sektor industri pengolahan/manufaktur sekitar 32% (2) sektor pertanian/perkebunan/kehutanan sekitar 28%, dan (3) sektor pertambangan sekitar 15%. 

Lebih lanjut, Muhamad Nur yang baru saja dilantik sebagai Kepala KPw BI Riau ini menjelaskan, jika melihat pertumbuhan perekonomian Riau tahun 2021 lalu sebesar 3,36% (yoy), terakselerasi dari tahun 2020 yang kontraksi 1,12% (yoy), hal ini juga bisa menjadi indikasi pertumbuhan ekonomi Riau tahun ini. 

"Pencapaian ini, membuat Riau menjadi provinsi dengan PDRB terbesar ke-6 se-Nasional atau terbesar ke-2 di luar pulau Jawa, dengan kontribusi terhadap seluruh provinsi di Indonesia sebesar 4,97%," ujar Muhamad Nur yang didampingi Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Riau, Maria Cahyaningtyas.

Dilanjutkannya, pertumbuhan selama tahun 2021 terjadi seiring pulihnya permintaan domestik disertai pertumbuhan yang tinggi pada ekspor LN. Bahkan katanya, tingginya permintaan terhadap komoditas utama Riau dan tren peningkatan harga komoditas sepanjang tahun mendorong kinerja ekspor mencapai titik tertinggi sejak tahun 2012 lalu. 

Di sisi lain, perkembangan ini juga mendorong kinerja investasi secara tahunan mencatatkan pertumbuhan positif di 2021. Dan dari sisi lapangan usaha, peningkatan kinerja pada sektor manufaktur, perdagangan, dan konstruksi, serta perbaikan kontraksi
pada sektor pertambangan mendorong pertumbuhan pada periode ini.

"Kalau dari sisi penggunaan, konsumsi rumah tangga pada tahun 2021 juga mengalami perbaikan, seiring pulihnya daya beli masyarakat yang didukung pelonggaran mobilitas pasca terkendalinya kasus COVID-19 di Riau. Peningkatan konsumsi RT terindikasi dari perkembangan kredit konsumsi yang mengalami akselerasi, serta indeks keyakinan konsumen yang berada di atas level optimis sejak pandemi perlangsung.

Tak hanya faktor itu, kinerja konsumsi pemerintah pada tahun 2021 mengalami perbaikan, meskipun masih berada dalam zona kontraksi. Hal ini disebabkan adanya penurunan anggaran belanja barang dan jasa dibandingkan tahun sebelumnya, dalam rangka realokasi/perubahan anggaran untuk mengatasi dampak COVID-19 di daerah. 

"Dan juga ejalan dengan peningkatan aktivitas ekonomi, investor kembali melakukan realisasi investasi yang utamanya terkait
peningkatan kapasitas produksi untuk memenuhi tingginya permintaan. Secara spasial, Provinsi Riau merupakan provinsi penyumbang realisasi investasi terbesar ke-5 se-nasional dan pertama se-Sumatera untuk keseluruhan tahun 2021," pungkasnya. (*)

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index