Kemendag Janjikan 'Hadiah' ke Pengusaha Mau Salurkan Migor Rp14 Ribu

Kemendag Janjikan 'Hadiah' ke Pengusaha Mau Salurkan Migor Rp14 Ribu
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan saat melakukan peninjauan harga minyak goreng di Pasar Kosambi.

JAKARTA (RIAUSKY.COM)- Kementerian Perdagangan akan memberikan insentif kepada pengusaha yang menyalurkan minyak goreng kemasan sederhana dengan harga Rp14 ribu per liter.

Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan (Kemendag) Oke Nurwan mengatakan insentif itu akan diberikan dalam bentuk penambahan jatah ekspor minyak sawit mentah (CPO).

Ia menjelaskan pengusaha yang mengalokasikan CPO sebanyak 1.000 ton, maka akan mendapatkan jatah ekspor 5.000 ton sekarang. 
Nantinya, jika perusahaan itu ikut menyalurkan minyak goreng kemasan sederhana dengan harga Rp14 ribu, maka jatah ekspornya akan ditambah.

"Jadi harga kan harus tetap Rp14 ribu meski kemasan, itu yang sedang kami bahas adalah insentif berbentuk indeks tertentu terhadap kuota ekspor," ujar Oke kepada CNNIndonesia.com, Jumat (24/6).

Namun, Oke mengatakan belum ada hitungan pasti berapa penambahan jatah ekspor untuk perusahaan yang memproduksi minyak goreng kemasan sederhana. Hal tersebut masih dikaji oleh pemerintah.

"Kalau sekarang misalnya perusahaan alokasikan 1.000 ton, dia dapat jatah ekspor 5.000 ton. Nah kalau pakai minyak goreng kemasan yang 1.000 nya dikali 1,05 kan jadi 1.050 ton kan, nah kali 5 jadi 5.250 ton gitu jatah ekspornya, naik," jelas Oke.

Sebelumnya, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengatakan minyak goreng curah berbentuk kemasan sederhana bisa dijual murah meriah cuma Rp14 ribu per liter di ritel modern.

Pria yang akrab disapa Zulhas itu mengungkapkan akan mendistribusikan minyak goreng curah yang dikemas dengan kemasan sederhana bermerek Minyak Kita.

Izin edar produk tersebut sedang diurus di BPOM. Ia menargetkan Minyak Kita mulai diproduksi Senin (27/6) mendatang.

"Lagi diurus izinnya jadi dengan ini kami luncurkan juga Minyak Kita (minyak goreng curah) dengan kemasan sederhana," ucap Zulhas.

Nantinya, tiap produsen yang akan mengemas sendiri minyak goreng curah dalam bentuk kemasan sederhana.

Namun, ia belum menjelaskan rinci apakah ada insentif atau subsidi yang diberikan kepada produsen yang mengemas minyak goreng curah berbentuk kemasan sederhana tersebut.

"(Yang mengemas minyak goreng curah) semua produsen, jadi produsen bisa kirim ke mana saja," terang Zulhas.

Jika produksi dan pengiriman lancar, Zulhas bercita-cita minyak goreng curah yang dikemas dengan kemasan sederhana ini masuk ke rak-rak ritel modern.

"Karena sudah kemasan, maka pasarnya lebih luas, bisa masuk supermarket. Kalau curah harus dituang, kadang bisa menetes kotor, maka toko, minimarket tidak mau," ujarnya.

Ia menargetkan minyak goreng curah merek Minyak Kita sudah dijual dalam dua pekan ke depan. Namun, Zulhas tak menjelaskan pasti kapan tepatnya produk itu bisa mejeng di ritel modern.(R04)

Sumber berita: cnnindonesia.com

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index