MELONJAK TINGGI, Realisasi PAD Yang Dihimpun Bapenda Pekanbaru Rp718 miliar

MELONJAK TINGGI, Realisasi PAD Yang Dihimpun Bapenda Pekanbaru Rp718 miliar
Ilustrasi grafik pertumbuhan ekonomi. sumber Foto: rm.id

PEKANBARU (RIAUSKYCOM)- Setelah berjuang penuh hingga menjelang akhir tahun 2022 lalu, Bapenda Pekanbaru berhasil memenuhi 97 persen target penerimaan dari 11 pajak daerah.

Total, Bapenda Pekanbaru berhasil menghimpun Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar  Rp718 miliar lebih,  dari total target sebesar  Rp742,8 miliar.

''Ini raihan tertinggi yang pernah diperoleh Bapenda Pekanbaru dalam 5 tahun terakhir,''ungkap Kepala Bapenda Pekanbaru Alek Kurniawan.

Alek menjelaskan,  ada 4 objek pajak yang menjadi  menyumbang pendapatan terbanyak pada tahun 2022, yakni,  Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan (BPHTB), Pajak Penerangan Jalan (PPJ), serta pajak hotel dan restoran.

"Ke-4 objek pajak ini realisasinya lebih 100 persen dari target,'' ungkap Alek.

Dia juga menjelaskan ada  tiga objek pajak lainnya yang angka capaiannya di atas 90 persen, dan ada juga yang di atas 80 persen. Seperti PBB (Pajak Bumi Bangunan) kita hampir 89 persen," papar dia lagi.

Atas raihan tersebut, Alek menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada seluruh jajarannya di Bapenda yang telah bekerja keras guna mengejar target PAD yang ditetapkan.

"Kemudian kami juga menyampaikan apresiasi atas partisipasi seluruh masyarakat yang telah memenuhi dan melaksanakan kewajiban perpajakan untuk Pembangunan Kota Pekanbaru yang berkelanjutan," ucapnya.

Lebih jauh disampaikan Alek, tingginya capaian pajak tersebut sebagai bentuk keberhasilan berbagai program yang dijalankan seperti memberikan pelayanan keliling.

"Pelayanan keliling ini sangat membantu masyarakat. Seperti pelayanan terakhir Jumat (30/12) kemarin, itu antusias masyarakat sangat tinggi. Tapi karena waktu dan sistem perbankan yang tutup buku di akhir tahun, tidak semuanya bisa terlayani," tutupnya.

Sebagai komparasi terhadap raihan PAD Pekanbaru dari 11 sektor pajak daerah, dapat dilaporkan perkembangan dalam 5 tahun terakhir sebagai sebagai berikut:

Tahun 2017 sebesar Rp 496 miliar
Tahun 2018 sebesar Rp 506 miliar
Tahun 2019 sebesar Rp 627 miliar
Tahun 2020 sebesar Rp 539,2 miliar
Tahun 2021 sebesar Rp 587 miliar
Tahun 2022 sebesar Rp 718 miliar.(R06)

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index