'Bang Uun Menyapa' Warga Delima Bina Widya, Kupas Sejumlah Persoalan Yang Harus Dibereskan

'Bang Uun Menyapa' Warga Delima Bina Widya, Kupas Sejumlah Persoalan Yang Harus Dibereskan
Pj. Wali Kota Pekanbaru Muflihun dan jajaran saat gelaran 'Bang UUn Menyapa di Jalan Srikandi, Kelurahan Delima Kecamatan Bina Widya Pekanbaru, Ahad (4/6/2023) menjelang siang tadi.

PEKANBARU (RIAUSKY.COM)- Hujan lebat yang mengguyur Kota Pekanbaru sepanjang hari ini, Ahad (4/6/2023) tak menyurutkan semangat masyarakat Kelurahan Delima, Kecamatan Bina Widya untuk bertemu Penjabat Wali Kota Pekanbaru, Muflihun.

Mereka dengan penuh suka cita menantikan kehadiran Muflihun yang hendak 'menyapa warga' pada gelaran 'Bang Uun Menyapa' yang dilaksanakan bersempena Hari Jadi Kota Pekanbaru Ke-239.

Mereka berkumpul memenuhi lokasi acara di salah satu kafe di kawasan Jalan Srikandi Pekanbaru sehingga warga yang menantikan kedatangan Muflihun meluber sampai ke emperan pertokoan di sekitar lokasi acara.

Dalam kesempatan sesi tanya jawab yang dipimpin Camat Bina Widya Indah Vidia Astuti itu, Muflihun langsung mendapat masukan dari masyarakat terkait kerusakan sejumlah infrastruktur jalan dan permasalahan penanggulangan banjir.

Muflihun pun mengurai beberapa kondisi dan situasi yang dihadapinya semenjak pertama sekali dipercaya sebagai Penjabat Wali Kota Pekanbaru yang kemudian diperpanjang hingga setahun ke depan.

''Saya memimpin Pekanbaru diwarisi sejumlah persoalan yang sangat berat. Mulai dari utang tunda bayar yang jumlahnya sangat besar, kondisi jalan rusak di mana-mana, permasalahan kebersihan dan sampah dan banyak lainnya,'' ungkap Muflihun yang saat itu didampingi Sekdako Indra Pomi Nasution, Asisten I Masykur Tarmizi, Kepala Bapenda Alek Kurniawan, Kepala Disketapang El Syabrina, Kadis Kominfo Raja Hendra, Kadis Sosial Idrus, Kadis Pertanian Perikanan Firdaus, Kadis Perkim Mardiansyah, Kadis Koperasi UKM Sarbaini, Plt. Kadis PUPR Eduward Riansyah serta jajaran pejabat Kota Pekanbaru yang hadir.

Karena itulah, belum semua permasalahan di Kota Pekanbaru bisa diperbaiki. ''Saya tak ingin berjanji, apalagi berbohong kalau semua kerusakan jalan akan bisa kita perbaiki tahun ini. Itu tak segampang itu. Karena itulah, perbaikan kita lakukan pertahap,'' jelas Muflihun.

''Ada yang bisa kita perbaiki melalui APBD Pekanbaru, ada juga yang dibantu melalui Bantuan Keuangan APBD Provinsi Riau,'' Intinya kita segera melakukan upaya perbaikan,'' ungkap Muflihun.

''Mungkin tidak semuanya bisa kita perbaiki tahun ini, kita lakukan perbaikan secara bertahap,'' ungkap Muflihun.

Muflihun juga berkisah tentang masih banyaknya masyarakat Pekanbaru yang belum menyadari pentingnya membuang sampah pada tempatnya dan tertib.

Sehingga dampaknya, setiap dua jam hujan lebat, maka Pekanbaru sudah langsung kebanjiran.

''Saya sudah keliling seluruh kecamatan di Pekanbaru ini, saya sudah lihat, Ini bukan saja sekadar persoalan drainase yang tidak terkelola. Tapi juga karena banyak sampah yang memenuhi aliran drainase,'' kata dia.

Muflihun  minta kerja sama kita semua untuk menjaga lingkungan yang bersih, bebas sampah. ''Drainase kita bukan saja mengalami penyempitan dan pendangkalan karena tingginya sedimentasi. Namun juga banyak yang tersumbat sehingga ketika hujan deras tak mampu menampung debit air dan menyebabkan banjir. Saya ajak kita semua, saya tak ingin menyalahkan, tapi mari bersama-sama kita bereskan persoalan ini,'' ajak Muflihun.

Dia juga mengajak seluruh RT dan RW, lurah dan camat untuk memetakan daerah-daerah potensial rawan banjir. ''Tolong dipetakan dimana titik-titiknya. Nanti kita bereskan. Kita runtuhkan yang mana yang menjadi penyebab banjir  supaya permasalahan banjir ini bisa terurai satu persatu berdasarkan permasalahannya,'' jelas dia.

Tak hanya persoalan anggaran perbaikan jalan yang paling banyak dipertanyakan, muflihun juga menyinggung tentang perihal kebutuhan gedung dan sarana belajar siswa.

Dia mencontohkan bahwa saat ini angka lulusan SD di Pekanbaru berkisar 20.000. Sementara kemampuan sekolah pemerintah hanya berkisar 9.000-an siswa. Artinya, ada sekitar 11.000 anak usia SD yang hendak melanjut ke SMP tidak bisa belajar di sekolah negeri dan harus lanjut ke swasta.

Cukup banyak sharing informasi yang disampaikan Muflihun kepada warga di Jalan Srikandi, Kelurahan Delima menjelang siang tadi.

Di penghujung acara, Muflihun pun mengajak warga Pekanbaru untuk cerdas dalam menggunakan hak pilih dan suaranya pada Pemilu dan Pilkada 2024 yang akan datang.

Salah satu yang menjadi penekanan Muflihun adalah agar masyarakat tidak mudah terjebak politik praktis, politik uang (money politics) juga orang-orang yang seolah berjuang atas namanya sendiri ketika membantu masyarakat di tahun-tahun politik.

''Politik uang itu tidak baik dan tidak mendidik. Karena itulah, kita harus bersama menolak praktik-praktik curang ini,'' ungkap dia.

Dia juga meminta masyarakat tidak mudah percaya atas klaim kalau ada orang yang bisa membangun dengan mengatasnamakan program pemerintah sebagai klaim pribadi.

''Semua yang dibangun menggunakan APBD adalah anggaran yang disusun oleh pemerintah. Itu disusun berdasarkan uang pajak masyarakat yang dialokasikan kembali dalam bentuk kegiatan pembangunan. Jadi itu bukan klaim pribadi. Tapi adalah uang masyarakat yang dikelola oleh pemerintah,'' singkat dia.

Selain melakukan dialog bersama warga, pada kesempatan itu juga dilaksanakan kegiatan pelayanan publik juga pasar murah sembako oleh jajaran Bapenda Pekanbaru juga Dinas Ketahanan Pangan (Disketapang).

Pada momen itu, Bapenda Pekanbaru membuka pelayanan11 jenis pajak daerah yang diramaikan dengan penghapusan denda keterlambatan pajak. 

Sementara Disketapang Pekanbaru melaksanakan gelaran Pasar Murah Sembako yang menyediakan beras, telur, gula, minyak goreng, nugget dan aneka pangan lainnya. 

Dua stand pelayanan ini tampak ramai dikunjungi oleh warga. 

Kegiatan 'Bang Uun Menyapa sendiri, rencanakan akan dilaksanakan secara bergiliran di 15 kelurahan di 15 kecamatan se Kota Pekanbaru.(R03)

 

 

 

 

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index