Desa Resam Lapis Jadi Kampung KB Kabupaten Bengkalis

Desa Resam Lapis Jadi Kampung KB Kabupaten Bengkalis
Bupati Bengkalis, Amril Mukminin, Kepala BKKBN Riau, Yenrizal makmur, Wakil Bupati Muhammad , Sekda Burhanuddin foto bersama di depan tugu pencanangan KB di Desa Resam Lapis, Bantan siang tadi.

 

 
 
BENGKALIS (RIAUSKY.COM)- Bupati Bengkalis Amril Mukminin, Selasa, 12 April 2016 meresmikan Desa Resam Lapis Kecamatan Bantan sebagai Kampung Keluarga Berencana (KB) Kabupaten Bengkalis. Dari pencanangan tersebut, diharapkan bukan saja mampu menata tingkat kelahiran penduduk, namun juga mendukung pada terbangunnya kekuataan sosial ekonomi masyarakat yang mapan dan terencana. 
 
Disebutkan Bupati Bengkalis, Amril mukminin,  Keluarga Berencana (KB) bukanlah upaya pemerintah untuk membatasi jumlah penduduk, melainkan bagian dari upaya meningkatkan kepedulian masyarakat dalam mewujudkan keluarga bahagia dan sejahtera. 
 
Keluarga Berencana, Jelas Amril dihadapan masyarakat, Wakil bupati Muhammad, Ketua DPRD Heru Wahyudi, Sekda Bengkalis, Burhanuddin, Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) Provinsi Riau H Yenrizal Makmur juga unsur Muspida bertujuan membentuk keluarga kecil sesuai kekuatan sosial ekonomi dengan cara pengaturan kelahiran anak, agar diperoleh suatu keluarga dapat memenuhi kebutuhan hidupnya.
 
"Jadi, KB bukan untuk membatasi kelahiran. Tapi mengatur jumlah kelahiran, agar mencapai kesejaheraan dalam hidupnya. Karena itulah pemerintah perlu mengintervensinya pengaturan kelahiran tersebut, tetapi tidak mengurangi hak-hak seseorang," papar Amril.
 
Pencanangan KB di Resam Lapis tersebut ditandai dengan pemukulan gong, pembukaan selubung tugu dan penandatangan prasasi Kampung KB Resam Lapis.
 
Kata Amril, banyak manfaat jika sebuah keluarga ikut KB. Program ini berperan dalam peningkatan indeks pembangunan manusia. Dari sisi kesehatan, KB ikut menurunkan angka kematian ibu, karena setiap ibu melahirkan berisiko kematian.
 
Kemudian, imbuhnya, KB juga akan menekan risiko kematian bayi sebelum umur satu tahun per 1000 kelahiran. Dengan ber-KB, maka perhatian keluarga terhadap gizi anak juga akan lebih baik.
 
Sedangkan dari sisi pendidikan, lanjut Amril, program KB akan mempengaruhi kecerdasan anak dan meningkatkan partisipasi sekolah karena perekonomian keluarga leibh mencukupi untuk anak yang hanya dua daripada lebih dari dua.
 
"Dengan jumlah anak yang sedikit, anak mempunyai peluang lebih besar untuk dapat menikmati pendidikan yang lebih tinggi. Lebih-lebih di saat seperti sekarang ini," ujarnya. (R11/i)
 
 

Listrik Indonesia

#Bengkalis

Index

Berita Lainnya

Index