PEKANBARU (RIAUSKY.COM)- Pemindahan Asrama haji bukan pemindahan permanen tetapi hanya sementara untuk kesiapan fasilitas yang memadai dalam memberikan layanan jemaah haji yang lebih baik.
''Sah-sah saja kita melaksanakan pemindahan sementara menjelang kita memiliki fasilitas asrama yang memadai untuk menampung jemaah haji,'' ungkap Pelaksana Tugas Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Prov. Riau Dr. H. Muliardi, M. Pd, Rabu (22/11/23).
Lebih lanjut Muliardi mengatakan, kesepakatan tersebut sebagaimana disampaikan dalam rapat evaluasi pelaksanaan haji tahun 2023 dan perencanaan pelaksanaan haji tahun 2024 yang dipimpin langsung Sekda Prov. Riau SF. Hariyanto.
''Peserta rapat itu ingin memberikan layanan terbaik kepada jemaah, tentu layanan terbaik itu termasuk fasilitas yang ada,'' jelas dia.
''Keterbatasan fasilitas yang ada di EHA yang telah digunakan selama empat tahun ini, belum bisa menampung mobilitas kloter yang diperyaratkan oleh Kementerian Agama,'' ungkap dia lagi.
Muliardi juga mengatakan untuk adanya sebuah Embarkasi perlu dipenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh Kementerian Agama dan instansi terkait lainnya, seperti lahan yang luasnya minimal 7 Hektare dan dan Runway Bandara.
"Menurut regulasi Kemenag, asrama haji itu harus bisa menampung dua kloter. Sehingga ketika mobilisasi kloter yang satu dan kloter yang lain bisa dilaksanakan dengan memanfaatkan fasilitas yang telah tersedia,'' ujar dia.
Selain itu, jelas Muliardi, runway landasan pesawat juga harus bisa dilalui pesawat berbadan lebar.
''Nah hasil kesepakatan rapat kemaren sudah bermufakat memberikan layanan terbaik dengan masih bergabung ke embarkasi Batam," kata dia.
Rapat tersebut dihadiri unsur Forkopimda Riau, Karo Kesra, Kabid Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag Riau, Kepala Kemenag dan Kabag Kesra Kab/Kota Se Riau.(R05)
Listrik Indonesia
