Harga Komoditas Turun, Juli Pekanbaru Alami Deflasi 0,58 Persen

Harga Komoditas Turun, Juli  Pekanbaru Alami Deflasi 0,58 Persen
Grafis Inflasi di Kota Pekanbaru pada Periode Juli 2024.

PEKANBARU (RIAUSKY.COM)- Angka inflasi di Kota Pekanbaru mengalami penurunan pada periode Juli 2024.

Secara mounth to mounth, pada periode Juni ke Juli,  terjadi deflasi yakni sebesar 0,58 persen.

Bila pada Juni 2024 lalu, angka inflasi tercatat sebesar 3,12 persen, pada Juli 2024 tercatat 2,21 persen.

Meski sempat mengalami kenaikan di awal Juli karena kenaikan beberapa harga komoditas, khususnya pangan, namun, memasuki dua minggu terakhir, terjadi penurunan harga beberapa komoditas.

Situasi positif ini diungkapkan Sekretaris Daerah Kota Pekanbaru Indra Pomi Nasution selepas memimpin Rapat Inflasi yang mendengarkan paparan Badan Pusat Statisitik terkait kondisi Inflasi di Kota Pekanbaru, Kamis (1/8/2024).

''Secara umum kita melihat kondisi  bulan ini deflasi. Kalau bulan lalu  mengalami inflasi sebesar 3,12 persen, pada bulan Juli ada penurunan menjadi 2,21 persen atau turun sekitar 0,58 persen,'' ungkap Indra Pomi.

Penurunan ini, dijelaskan Indra Pomi disebabkan pada bulan Juli itu terjadi  penurunan terhadap harga sejumlah komoditas, khususnya pangan seperti cabai merah, bawang merah, tomat,  ayam  dan beberapa variabel harga lainnya.

Sekdako Pekanbaru Indra Pomi memimpin Rapat terkait Rilis Inflasi periode Juli 2024 oleh Badan Pusat Statistik, Kamis (1/8/2024) siang.

Secara umum, kondisi ini dijelaskan Indra Pomi cukup baik, dan masih dalam batas inflasi yang ditolerir. Namun, dia juga menjelaskan, bahwa sebelumnya, pada Juni, Pekanbaru juga sempat hampir mencapai batas atas 2,5 plus minus 1.

''Artinya, kita tetap berharap situasi ini berjalan stabil, baik, dan tidak ada lonjakan terhadap harga komoditas maupun biaya kebutuhan di tengah masyarakat,'' ungkap Indra Pomi.

''Intinya itu kan sebenarnya adalah stabilitas, baik untuk ketersediaan komoditas maupun ketersediaan pasokan komoditas,''jelas dia.

Indra juga menjelaskan, kondisi yang juga penting untuk dijaga adalah daya beli masyarakat.

''Ketika harga mengalami fluktuasi, naik,  tentunya akan berpengaruh terhadap daya beli masyarakat. Begitu juga bila harga terlalu jatuh, kita juga kasihan dengan petani. Karena itulah, Situasi yang kita ingin ciptakan adalah stabilitas, dan sejauh ini, dengan angka 2,21 persen atau deflasi ini, kita sudah kembali ke batas kewajaran,''  papar Indra lagi.

Meski situasi ekonomi terus mengalami perbaikan dengan angka inflasi yang menurun, Indra Pomi,  secara luring mengimbau kepada seluruh jajaran, baik Dinas Ketahanan Pangan, Disperindag, Dinas Pertanian, kecamatan untuk tetap memantau pergerakan situasi, khususnya pasar.

''Saya imbau kepada seluruhnya untuk tetap memantau, khususnya camat, pantau kondisi harga di pasar-pasar di wilayah anda dan laporkan. Kemudian, Disperindag, tetap laksanakan kkordinasi dengan distributor untuk memastikan pasokan komiditas kebutuhan harian  seperti beras, gula, minyak goreng, tetap terjaga,'' kata dia.

Indra Pomi juga mengajak Dinas Ketahanan Pangan untuk tetap melakukan pamantauan di pasar dan tetap memantau ketersediaan pasokan dari daerah-daerah penghasil, sehingga tidak terjadi kelangkaan atau kenaikan harga komoditas.

''Mungkin untuk kegiatan GPM sementara ini bisa istirahat, nanti  bila ada fluktuasi, kita siap untuk kembali turun ke tengah masyarakat,'' imbau dia.

Selain indikator harga komoditas pangan, laju inflasi pada bulan Juli ini  juga dipengaruhi pengeluaran masyarakat untuk biaya pendidikan untuk mendaftarkan anak masuk sekolah.

Hadir pada rapat tersebut, Kepala BPS Pekanbaru Khairunnas, Asisten II Sekdako Ingot Ahmad Hutasuhud, Kepala Dinas Pertanian Firdaus, Kabag Perekonomian Boge Peni Sulastri, Sekretaris Disperindag Harry juga Kabid Distribusi dan Cadangan Pangan DKP Dinal Husna.(R04)

 

 

 

 

 

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index
Jasa Press Release Jasa Backlink Media Nasional