Simulasi Pemberian Makan Siang Bergizi pada Siswa di Perbatasan untuk Pastikan Kesiapan Pemerintah

Simulasi Pemberian Makan Siang Bergizi pada Siswa di Perbatasan untuk Pastikan Kesiapan Pemerintah
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kota Pekanbaru H. Maisisco.

PEKANBARU (RIAUSKY.COM)- Kepala Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kota Pekanbaru menjelaskan bahwa pemerintah akan kembali melakukan simulasi program pemberian makan siang B2SA untuk siswa SD dan SMP di Kota Pekanbaru.

Simulasi  kali ini akan dilaksanakan di wilayah perbatasan. Tujuannya guna memastikan kesiapan pemerintah di daerah dalam mendukung program yang rencananya akan dilaksanakan pada tahun 2025 yang akan datang.

Hal tersebut diungkapkan Kepala Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Pekanbaru H. Maisisco saat menjadi narasumber pada Dialog Interaktif yang dilaksanakan RRI Pro 1 Pekanbaru, Selasa (24/9/2024) pagi tadi.

Pelaksanaan simulasi pertama telah dilaksanakan beberapa pekan lalu di SD dan SMP di Jalan Balam Pekanbaru.

''Nah, untuk simulasi kedua, direncanakan akan dilaksanakan Kamis (26/9/2024) dengan mengambil lokasi di SDN 185 dan SMPN 49 Pekanbaru di Jalan Geringging, Tebingtinggi Okura Pekanbaru,'' sebut H. Maisisco.

Penentuan sekolah di daerah perbatasan  Pekanbaru dengan Kabupaten Siak ini, dijelaskan H.Maisisco untuk melihat sejauh mana kesiapan dari penyelenggaraan kegiatan itu bila dilaksanakan ke depan.

Kesiapan ini tidak hanya berkaitan dengan penyelenggaraan pemberian makan siang saja, namun juga berkaitan dengan persiapan menjelang pelaksanaan program. Seperti dukungan dari UMKM, ketersediaan pasokan bahan pangan, juga sisi keterjangkauan dan keamanan pangannya.

''Sebelum pelaksanaan kegiatan, tim sudah turun ke sekolah-sekolah dan melakukan pemeriksaan bahan pangan yang akan di olah untuk memastikan aspek keamanan dan higienitas. Seperti hari ini, tim sudah turun ke dua sekolah diamksud, kemudian besok, DKP, BPOM, Diskes, ahli gizi turun ke penyedia pangannya,'' kata dia.

Dengan pelaksanaan simulasi ini, jelas Maisisco, diharapkan, akan bisa memperkecil potensi hal-hal yang negatif bila dilaksanakan kelak.

''Ini kan soal memberikan konsumsi kepada anak-anak kita di sekolah, mulai dari keamanan konsumsinya harus dijaga.  Kecukupan gizinya juga harus dihitung,'' jelas dia.

Pada kesempatan tersebut, H. Maisisco juga mengungkapkan perihal upaya yang dilaksanakan DKP Pekanbaru untuk memastikan kecukupan pasokan pangan bila nanti pelaksanaan kegiatan ini berjalan.

''Kita sejauh ini kan baru bisa memenuhi kebutuhan pangan sebesar 20 persen. Sisanya  kita masih bergantung dari pasokan dari kabupaten/kota juga provinsi tetangga. Untuk memenuhi aspek kecukupan bahan pangan lokal, saat ini, kita terus menggerakkan Kelompok Wanita Tani (KWT) maupun kelompok tani untuk mendukung peningkatan ketersediaan,'' jelas dia lagi.

Turut menjadi narasumber pada kegiatan dialog ini  Kepala Instalasi Gizi RSUD Arifin Ahmad Provinsi Riau, Retno Sari.

Dalam kesempatna itu, Resno mengapresiasi langkah-langkah yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Pekanbaru bersama stake holder terkait lainnya dalam mendukung kebijakan pemberian makan siang bergizi untuk siswa di Kota Pekanbaru.

Dikatakan dia, Pemerintah daerah memang mempunyai kewajiban untuk ikut menyukseskan pelaksanaan kebijakan pemerintah. Dan upaya simulasi yang dilakukan adalah bentuk dari upaya mempersiapkan kemungkinan-kemungkinan dan langkah-langkah yang perlu dilaksanakan bila kegiatan ini dilaksanakan nantinya.

Dia juga mencontohkan perihal pelaksanaan pengawasan keamanan pangan yang melibatkan BPOM dan ahli gizi, merupakan upaya untuk meminimalisir risiko.

Selain aspek keamanan, Retno menjelaskan pentingnya ada siklus menu yang akan diberikan kepada para siswa. Karena program ini akan dilaksanakan setiap hari.

''Dalam siklus menu ini kan ada standar-standar nya, seperti kadar gizi, nutrisi, kecukupan karbohidrat, sayuran, pengemasan yang melibatkan aspek quality control dan ahli gizi supaya tidak terjadi kontaminasi silang dan aspek-aspek lainnya,'' imbuh dia.

Dia juga optimis, dengan pelaksanaan kuality control ini, pelaksanaan pemberian makan siang bergizi untuksiswa ini akan bisa berjalan sesuai dengan harapan.

Pada kesempatan itu, H. Maisisco juga mengajak stake holder swasta untuk bersama-sama mendukung pelaksanaan program pemberian makan siang bergizi untuk siswa sekolah di Kota Pekanbaru.

''Mendukung pemberian makan siang bergizi untuk anak-anak sekolah ini, jelas H. Maisisco merupakan bagian dari perhatian bersama dalam mendukung generasi emas Indonesia 2045. Karena itulah, keterlibatan semua pihak termasuk swasta dalam mendukung kebijakan ini, termasuk dalam simulasi ini tentu sangat berarti,'' kata dia.(R04)

 

 

 

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index