PEKANBARU (RIAUSKY.COM)- Debat calon wali kota dan wakil wali kota Pekanbaru berlangsung Jumat (8/11/2024).
Dalam acara yang dilaksanakan di Ska Co Ex Pekanbaru ini, Adu gagasan alam bentuk visi dan misi dan program dilemparkan oleh lima pasangan calon.
Salah satu sub tema yang paling mendapat perhatian publik adalah ketika pasangan calon ditanyakan tentang apa yang ditawarkan untuk mengatasi permasalahan banjir dan supaya perahu karet tidak masuk ke pemukiman.
Menjawab pertanyaan soal solusi banjir ini, Muflihun yang pernah menjabat 2 tahun sebagai Pj. Wali Kota Pekanbaru menyebutkan solusi jangka pendek yang dia lakukan adalah dengan membenahi dan melakukan perbaikan drainase dan parit.
Hanya saja, kata Muflihun, permasalahan banjir dan genangan di Kota Pekanbaru ini memang luar biasa dan hampir terjadi di mana-mana. Dia bisa berada di kawasan jalan kota, jalan provinsi maupun jalan nasional.
Muflihun mengakui, kendala dalam penanganan banjir ini salah satunya adalah disebabkan ketersediaan dana yang tidak mumpuni untuk membenahi itu semua.
Namun, Muflihun menyebutkan kalau Pemko Pekanbaru sudah menyiapkan masterplan banjir Kota Pekanbaru.
''Insya Allah bila Paslon bertuah menang, oersoalan ini akan dibenahi. Karena Paslon 1 diusung oleh partainya Bapak Presiden. Sehingga tentunya lebih mudah mencari pembiayaan, pendanaan dari APBN. Kalau sudah dapat subsidi dari APBN, kalau selama ini Pekanbaru masalahnya banjir, pelan-pelan akan bisa diatasi,'' kata dia.
Muflihun juga menjelaskan ke depan, RT dan RW akan ikut membantu dalam mengawasi ketika ada orang yang membangun ruko, sehingga bisa membantu juga Pekanbaru bebas dari banjir.
Sementara Paslon Nomor 2 Intsiawati Ayus mengungkapkan kalau dia tidak lagi berjanji, tapi sudah dilaksanakan.
''Banjir di Pekanbaru sifatnya genangan. Saat ini telah dilakukan bersama BWSS III, dilakukan pebangunan embung dan pompa air di 9 pintu air dan 4 pompa,'' kata dia.
Untuk masalah genangan, dijelaskan iin, sudah diusulkan pembebasan lahan seluas 55 hektare untuk pembangunan wadukdi Tenayan Raya, namun hal tersebut tidak terselesaikan, sehingga waduknya terbengkalai dan air tidak tergenangi.
Sementara itu, untuk genngan di Panam, Iin menyebutkan kalau akan dibangun danau di sekitar kompleks Kampus Unri seluas 2 kilometer yang peletakan batu pertamanya akan dilakukan pada 2 5 november yang akan datang.
Dengan waduk, danau dan pompa air yang dibangun akan mampu membantu mengatasi masalah banjir di Pekanbaru.
Sementara calon wali kota nomor urut 3 Ida Yulita Susanti mengungkapkan kalau pola penanganan banjir di Kota Pekanbaru masih menggunakan saluran alami melalui Sungai Siak.
Namun, bila Ida-Kharisman terpilih sebagai kepala daerah, hal utama yang akan dilakukan adalah melakukan revisi tata ruang Kota Pekanbaru.
Kenapa? karena aliran anak sungai, Sungai Senapelan, Sungai Sago, semuanya tetutup oleh bangunan.Maka itu harus ditata rapi. Tak bisa hanya bangun drainase, harus ditata dari hulu ke hilir.
Penanganan banjir ini, jelas Ida, Pemko juga sudah menganggarkan tahun 2020 untuk pembebasan lahan di Tenayan Raya, sebesar Rp15 miliar.
Ida juga mengklaim kalau master plan yang disusun hari ini, bukan disusun pada masa Muflihun, melainkan sudah ada sebelumnya. Tinggal hari ini, bagaimana anggaran Rp710 miliar itu harus disediakan agar penanganan banjir bisa tuntas.
''Anggaran Rp710 miliar ini butuh sinergi Pemko, Pemprov dan pusat, karena sungai ini bukan cuma menjadi kewenangan Pemko Pekanbaru, tapi sungai menjadi kewenangan pusat. Maka untuk menuntaskan banjir dengan master plan yang sudah diterbitkan dan dianggarkan pada APBD tahun 2020 sebelum Pak Muflihun masuk,Insya Allah, bila Idaman terpilih, sungai-sungai anak sungai kita hidupkan, jaringan sungai kita hidupkan, sampah kita benahi, termasuk sampah di Seroja yang menjadi salah satu faktor penyebab bajir pada hari ini,'' kata dia.
Adapun Edy Natar, berkaitan dengan persoalan banjir menjelaskan, untuk mengatasi masalah banjir ini harus tahu dulu titik titik tempat banjirnya.
Ada 18 sub daerah aliran sungai, dimana dari 18 itu, 6 berada di utara sungai Siak, yang bermuara ke sungai siak di antaranya Takuana, Umban, meranti, limbung dan ukui dan Lukut.
Kemudian di selatan sungai siak yang bermuara ke sungai siak, ada 9 titik yakni Sibam, air hitam, pembangunan, senepelan, sago, limau, tenayan, sail dan pendanau.
Kemudian ada titik lagi di Selatan Sungai Siak yang bermuara ke sungai Kampar, yakni Tarai, Ciptakarya dan Kelulut. Itu harus diketahui dulu.
''Dari kondisi ini, kita ketahui bahwa terdapat 375 titik masalah, 120 titik banjir dengan luas genangan berkisar 291 hektare. Ini sudah kita identifikasi, sehingga masalah ini tidak bisa diselesaikan dengan cara yang sama, karens persoalanya berbeda-beda,'' jelas Edy.
Ada tiga persoalan, pertama hambatan alami seperti tumbuhnya rumput, endapan pasir dan tanah. Kemudian hambatan fisik seperti sempitnya gorong-gorong dan selokan. Selain itu juga ulah manusia karena membuang sampah yang sembarangan.
''Sebagai contoh yang paling mudah, rawan banjir di Tobek godang, ada dua sub Daerah Aliran Sungai Ciptakarya dan Tarai yang harus jadi perhatian. Apa Solusinya? lakukan pembersihan saluran air di Jalan Sorebrantas dan Kubang. Kedua lakukan pembongkaran dan perbaikan box dan gorong-gorong yang sempit. Ketiga buat saluran yang baru untuk bisa memintas air menuju ke Sub DAS dan revitalisasi waduk Cipta Karya,'' kata dia.
Sementara itu, Paslon nomor urut 5 Agung Nugroho menjelaskan, banjir dan jalan berlobang di Pekanbaru ini tidak perlu diragukan. Banjir dan jalan berlobang semakin parah dalam 2 tahun ke belakang.
Agung Nugroho pastinya semuanya tahu bagaimana kinerjanya selama di DPRD, Banyak semenisasi, drainase yang sudah dibangun Agung Nugroho, bahkan banyak disampaikan Agung Nugroho Bapak semenisasi Kota Pekanbaru.
Hari ini, sebut Agung, persoalan banjir, master plan sudah ada, tinggal eksekusi saja.
Baginya, menyelesaikan banjir ini tidak butuh waktu lama, cukup satu tahun anggaran saja, bila Agung-Markarius terpilih. apalagi sebut gung, Menko Infrastruktur AHY adalah abangnya, abangnya juga adalah Menteri PU,, sehingga tidak susah untuk mengambil anggaran itu.
''Bapak ibu, kalau boleh kami kasih tahu, bahwa hari ini, abang kami adalah Menko Infrstruktur, Bapak AHY, Dan juga Abang Kami juga adalah Menteri PU. Karena itu, bagi kami, tidaklah susah untuk mengambil anggaran tersebut, apalagi hanya untuk menyelesaikan banjir. Tidak perlu menunggu 2 tahun, cukup 1 tahun anggaran akan Agung selesaikan bersama Bapak Markarius Anwar,'' kata dia.
Menambahkan, Markarius menyebutkan, persolan banjir ini terkait dengan alih fungsi lahan karena jumpah penduduk semakin banyak Dulu lahan kosong jadi catchment area, sekarang jadi lahan pembangunan. Karena itulah, ke depan kita kan buat kolam-kolam retensi di ruang terbuka hijau dan kita akan tambah ruang terbuka hijau.
Selain itu, secara teknis, juga perlu dilakukan normalisasi dan naturalisasi sungai, sehingga aliran airnya bisa lancar.
Begitu juga dengan hierarki drainase. Mana yang tersier, primer dan sekunder sekarang sudah tidak lagi jelas. Karena semua sudah tertimbun sampah dan endapan. gorong-gorong sudah tertutup. Karena itulah, ke depan kita akan benahi semua saluran drainase tersebut.(R03)
Listrik Indonesia