PEKANBARU (RIAUSKY.COM)- Penjabat Wali Kota Pekanbaru, Roni Rakhmat bersama sejumlah anggota DPRD Kota Pekanbaru melakukan pertemuan dengan warga di Kecamatan Bukitraya, Jumat (10/1/2025) malam tadi.
Pertemuan dilaksanakan di Koodai Coffe di Jalan Kaharuddin Nasution, Simpang Tiga yang dihadiri puluhan tokoh masyarakat maupun unsur RT dan RW, LPM, lurah, camat Bukitraya Tengku Ardi D, juga beberapa pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD).
Tampak hadir dua anggota DPRD Pekanbaru di antaranya Firman (Hanura) juga Zaki Fajar Triyanto (PDI Perjuangan). Pada kesempatan itu juga ikut hadir Kapolsek Bukitraya juga Danramil.
Sementara dari jajaran OPD tampak hadir, Kepala Satpol PP Pekanbaru Zulfahmi Adrian, Kepala Dinas Ketahanan Pangan yang juga Plh. Kadis Kominfo H. Maisisco, Plt. Kepala Kesbangpol Hadi Sanjoyo,
Pada kesempatan tersebut, Pj. Wali Kota Pekanbaru Roni Rakhmat mendengarkan beberapa masukan dari warga terkait dengan persoalan pembangunan maupun kondisi sosial masyarakat yang ada di tiap-tiap kelurahan yang ada di Bukitraya.
Salah satu persoalan yang paling mencuat yang menjadi pembahasan malam tadi adalah berkaitan dengan permasalahan keamanan seperti aktivitas warga Rohingnya juga keberadaan kos-kosan maupun homestay yang rawan terhadap praktik yang berkaitan dengan pergaulan bebas.
Pada kesempatan tersebut, juga warga menyampaikan perihal kebijakan Pemko Pekanbaru terkait pengangkutan sampah dan kebersihan lingkungan salah satunya berkaitan dengan pungutan uang sampah yang boleh atau tidak boleh dilakukan oleh perangkat RT dan RW.
Sementara itu, beberapa perwakilan RT dan RW juga LPM kelurahan juga menyampaikan aspirasi berkaitan dengan langkah-langkah percepatan yang bisa dilakukan bersama untuk menyelesaikan permasalahan di tengah masyarakat di antaranya berkaitan dengan drainase, ruas jalan maupun penataan kawasan lingkungan maupun lampu jalan.
Pj. Wali Kota Pekanbaru, Roni Rakhmad mengapresiasi tingginya harapan dari masyarakat maupun para tokoh setempat berkaitan dengan kondisi pembangunan di Kota Pekanbaru, khususnya di Bukitraya.
Diakui Roni, peran serta dan dukungan dari masyarakat sangat menentukan langkah dan upaya-upaya yang dilakukan pemerintah.
Sinergi yang dilakukan akan sangat membantu dalam upaya menciptakan situasi yang baik dan kondusif di tengah masyarakat.
Terkait dengan permasalahan pungutan sampah, Roni mengharapkan supaya RT dan RW dapat berkoordinasi bersama dengan DLHK Pekanbaru, sehingga tidak dianggap melakukan pungutan liar.
''Peran serta bapak-bapak dalam upaya menciptakan lingkungan yang bersih tetap kami harapkan, namun untuk pungutan di tengah masyarakat, supaya tidak disalah artinya, sebaiknya bisa berkoordinasi dengan DLHK,'' imbau Roni.
Pembahasan dalam pertemuan tersebut juga sempat ramai terkait dengan permasalahan kos-kosan yang tidak membedakan antara penghuni pria dan wanita.
Kapolsek Bukitraya, Kompol Syafnil pada kesempatan itu mengajak seluruh masyarakat untuk tetap secara bersama-sama berperan melakukan pengawasan, sehingga peluang untuk terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan bisa tetap terawasi.
Selain itu, Syafnil juga mengajak para pemilik kos-kosan untuk bersama-sama memiliki komitmen untuk memastikan praktik dalam pengelolaan kos-kosan ini tidak sampai menyalahi aturan maupun norma.
''Kalau pemilik kos-kosan ini punya komitmen yang kuat untuk menerapkan kebijakan seperti kos syariah, atau yang bersih-bersih lah, kami yakin, yang namanya pergaulan bebas, campur antara pria dan wanita itu tidak akan terjadi,'' kata dia.
Dia juga menyebutkan, bahwa kondisi ini sudah menjadi atensi dari kepolisian. Karena bukan saja meresahkan masyarakat, namun juga potensi untuk menimbulkan gangguan.
''Karena temuan kami, seperti halnya pembuangan bayi beberapa waktu lalu, itu kaitannya masih dari pergaulan bebas. Begitu juga dengan LGBT, kami menemukan itu. Kami berharap masyarakat tetap bersama-sama saling menjaga dan membantu kepolisian bila menemukan hal-hal yang potensi menimbulkan gangguan di tengah masyarakat.
Adapun terkait permasalahan pengungsian rohingya yang mulai meresahkan warga karena masuk ke pemukiman warga, Plt. Kepala Kesbangpol Pekanbaru, Hadi Sanjoyo mengungkapkan memang saat ini, upaya untuk mencarikan solusi dalam penanganan masalah pengungsi Rohingya ini masih terus dilakukan Pemerintah Kota Pekanbaru.
Hanya saja, memang, diakui dia, saat ini Pemko memang tidak memiliki kewenangan secara anggaran untuk mengambil langkah-langkah membantu permasalahan pengungsi ini. Namun, ada satgas yang melibatkan beberapa pihak untuk memberikan solusi.
Hanya saja, bila sudah menimbulkan gangguan di tengah masyarakat, Pj. Wali Kota Pekanbaru dalam forum silaturahmi bersama warga meminta warga mendokumentasikan dan melaporkannya kepada pihak terkait.
''Kami mintakan supaya didokumentasikan, kemudian dilaporkan kepada kepolisian, sehingga, tidak menjadi permasalahan untuk ketenteraman warga,'' kata dia.
Sebagaimana diketahui, pengungsi Rohingya ini, selain acap masuk ke pemukiman warga, juga mulai meresahkan dengan laporan kerap melakukan aksi tidak senonoh khususnya kepada para ibu yang melintas di sekitaran kawasan Rudenim Pekanbaru.
Sementara itu, anggota DPRD Pekanbaru Dapil Bukitraya, Firman dan Zaki Fajar Triyanto menyampaikan komitmen mereka untuk tetap membantu memberikan solusi untuk permasalahan-permasalahan yang ada di Bukitraya melalui kegiatan-kegiatan yang dikoordinasikan bersama Pemko Pekanbaru maupun lewat pokok pikiran anggota DPRD.(R04)