WAH..GOSONG KITA... Suhu Udara Pekanbaru Tiba-tiba Ekstrem Jadi 43 Derajat Celcius

Rabu, 27 Desember 2017 | 09:00:36 WIB
Papan iklan milik produsen pengatur sudu hudara Daikin menunjukkan angka ekstrem 43 derajat celcius.

PEKANBARU (RIAUSKY.COM)- Suhu udara di Pekanbaru tiba-tiba menjadi sangat ekstrem. 

Di tengah temparatur udara yang turun naik beberapa pekan terakhir, alat ukur milik salah satu produsen alat pendingin dan pengatur suhu ruang, Daikin yang terpasang di Jalan Tuanku Tambusai Pekanbaru menunjukkan angka mencengangkan.

Suhu udara di sekitar kawasan yang masih berada di pusat Kota Pekanbaru itu tercatat 43 derajat celcius.

Sontak saja, pengguna jalan dan warga yang menyaksikan plang iklan besar yang membelah jalan Tuanku Tambusai itu keheranan. Tak terkecuali warga yang nbekerja di sekitar lokasi pemasangan iklan itu.

''Ngaco ini alat kali Bang... Masa iya 43 derajat, rasanya tak panas-panas kali lah, tapi juga baru hujan gerimis, Kalau 43 derajat, gosong kita...'' kata  Herianto salah seorang pekerja di Kompleks Nangka Mas.


Laporan tentang kondisi temparatur udara tercatat di papan iklan tersebut juga dilaporkan riaupos pada Senin (25/12/2017) lalu. 

Petunjuk temparatur udara 43 derajat celcius tersebut tercatat terjadi pada Senin (25/12) pukul  10.45 WIB.

Suhu di angka tersebut bisa dikatakan sudah ekstrem. Padahal, untuk suhu udara Senin (25/12), Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru merilis sekitar 34 derajat Celcius.

Marzuki (42), salah seorang juru parkir yang berada di dekat lokasi alat pengukur suhu menuturkan, keberadaan alat pengukur suhu udara sudah ada sejak setahun terakhir. Menurutnya sering terlihat kejanggalan terkait angka suhu udara yang dikeluarkan.

“Iya, memang agak sedikit ngaco alat pengukurnya. Padahal kondisi cuaca masih terlihat mendung tapi kok bisa suhu yang tercatatnya sampai sebesar itu. Mungkin ada yang rusak itu di dalamnya,” terang Marzuki, kemarin seperti dilaporkan riaupos.

Sedangkan Kepala Seksi dan Data BMKG Pekanbaru Slamet Riadi saat dimintai keterangan menuturkan, terkait pembuatan dan pemasangan alat pengukur udara yang ada di jalan protokol selama ini tak pernah ada pemberitahuan dari pihak manapun. Dan alat yang terpasang pun bukan merupakan alat yang dikeluarkan oleh BMKG Pekanbaru.

“Itu bukan kami yang mengeluarkan. Nggak tahu punya siapa. Soalnya nggak pernah ada pihak luar yang mencoba melakukan koordinasi dengan pihak BMKG Pekanbaru,” sebutnya.

Lanjut Slamet, untuk pemasangan alat pengukur udara yang sifatnya untuk kepentingan publik memang seharusnya melakukan koordinasi dengan pihak BMKG agar alat pengukur suhu yang digunakan dapat dicek terlebih dahulu dan disinkronkan dengan alat yang dimiliki oleh BMKG Pekanbaru.

Hal yang sama juga dituturkan Kabid Pengendalian Pencemaran Lingkungan dan Pengelolan Limbah Berbahaya dan Beracun Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK ) Kota Pekanbaru Jasmiyati MSi. 

Ia mengatakan, DLHK hanya mengeluarkan alat pengukur kualitas udara yang terdapat di Jalan HR Soebrantas, Jalan Tuanku Tambusai dekat traffic light SKA dan di depan Kantor Walikota Pekanbaru Jalan Jenderal Sudirman. Soal pemasangan alat pengukur suhu udara, Jasmiyati mengatakan pihaknya tidak pernah mengeluarkan alat tersebut.

“Kami hanya mengeluarkan alat pengukur kualitas udara. Tapi kalau soal alat termometer, itu kami tak pernah terima koordinasi atau laporan dari pihak manapun terkait alat tersebut,” jelasnya. (R06)

Terkini