GILA, Bunuh Saudara Penguasa Korut, Perempuan Ini Bilang Cuma Buat Lelucon

GILA, Bunuh Saudara Penguasa Korut, Perempuan Ini Bilang Cuma Buat Lelucon
Dua perempuan yang ditangkap diduga terlibat tewasnya Kim Jong Nam.
JAKARTA (RIAUSKY.COM)- Berbagai misteri masih menyelimuti drama kematian Kim Jong-nam, saudara tiri penguasa militer korea utara, Kim Jong Un.
 
Namun, sejumlah hasil pemeriksaan membuat polisi tercengang. Termasuk pengakuan dari dua perempuan, masing-masing Doan Thi Huong dan Siti Aisyah yang mengatakan perbuatan mereka hanya ditujukan untuk lelucon.
 
Hingga saat ini, Siti Aisyah bersama dua rekannya terus diperiksa intensif oleh Polisi Diraja Malaysia. Ya, mereka adalah tersangka pembunuhan Kim Jong-nam, kakak pemimpin tertinggi Korea Utara Kim Jong-un.
 
Kepada polisi, Doan Thi Huong (perempuan yang beraksi dengan Siti Aisyah) mengaku dirinya dan teman traveling-nya menyemprot wajah Jong-nam dengan cairan sebagai lelucon. 
 
Adalah empat pria yang pergi bersama dirinya yang menyuruh Doan Thi Huong melakukan gurauan seperti itu. 
 
”Mereka mengatakan itu adalah lelucon. Saya tidak tahu bahwa itu adalah aksi untuk membunuh dia (Kim Jong-nam, Red),” kata seorang sumber Oriental Daily. 
 
Surat kabar tersebut menulis, Doan Thi Huong bepergian bersama seorang teman perempuan dan empat laki-laki. Mereka datang ke Malaysia sebagai turis. 
 
Menurut Doan Thi Huong, setiba mereka di KLIA 2, empat teman laki-lakinya itu berkata ingin mengerjai seorang penumpang di sana sebagai lelucon. Mereka lalu menyuruh Doan Thi Huong menyemprot korban dengan cairan tertentu. Teman perempuannya bertugas menutup wajah korban dengan sapu tangan. 
 
Berdasar sumber dari kepolisian, tidak lama setelah kejadian, perempuan yang diduga sebagai tersangka tersebut naik taksi dan pergi meninggalkan bandara. Sementara itu, empat laki-laki tersebut pergi ke sebuah hotel di Salak Tinggi. 
 
Doan Thi Huong mengaku, ketika tidak bisa menemukan teman-temannya, dirinya memutuskan kembali ke bandara keesokan harinya. Dia lalu ditangkap di bandara pada Rabu. 
 
Deputi Perdana Menteri Ahmad Zahid Hamidi menjelaskan, Jong-nam masuk Malaysia dengan menggunakan paspor atas nama Kim Chol pada 6 Februari. 
 
Zahid menduga Jong-nam membawa dua identitas berbeda. Dia menegaskan, paspor yang dibawa Jong-nam adalah paspor asli yang diterbitkan pemerintah Korea Utara.  
 
”Kemungkinan ini adalah dokumen undercover. Tapi, ini adalah paspor asli,” katanya kepada wartawan saat ditemui setelah menghadiri rapat di Putrajaya, Malaysia, kemarin. 
 
Jenazah Jong-nam, sampai berita ini diturunkan, masih berada di Institut Perubatan Forensik Negara (IPFN) Hospital Kuala Lumpur. Zahid menuturkan, pemerintah Malaysia akan memfasilitasi permintaan pemerintah Korea Utara untuk memulangkan jenazah Jong-nam. 
 
Namun, Zahid menegaskan, hal tersebut harus prosedural. Ditanya mengenai kapan jenazah tersebut bisa dipulangkan, Zahid belum punya jawaban pasti. ”Setelah semua prosedur polisi dan medis selesai, kami akan menyerahkan jenazahnya kepada keluarga melalui kedutaan.” 
 
Kepala Kepolisian Selangor Datuk Seri Abdul Samah Mat membenarkan hal tersebut. Dia mengungkapkan, jenazah Kim Jong-nam belum akan dipulangkan dalam waktu dekat. ”Masih perlu pengesahan identitas dan pengu- rusan berbagai ujian terlebih dahulu,” ucapnya. 
 
Zahid mengakui bahwa hingga saat ini, pihaknya belum menerima permintaan resmi pemulangan jenazah dari keluarga Kim Jong- nam. ”Secara resmi belum ada (permintaan). Tetapi mungkin melalui kedutaan Korea Utara di sini,” ungkapnya.(R01/jpc)

Listrik Indonesia

#Berita Unik # serba serbi

Index

Berita Lainnya

Index