TUALANG (RIAUSKY.COM) – Saat Satpol PP Kecamatan Tualang dan Panit Binmas serta Bhabinkamtibnas Polsek Tualang menggelar razia pelajar di sejumlah warnet, 12 orang pelajar terjaring razia.
Hasilnya, para generasi penerus bangsa itu kedapatan sedang berada di warnet pada saat jam pelajaran di sekolah, Kamis (2/11/2017) kemarin.
Operasi yang dimulai dari pukul 09.30 hingga pukul 11.30 WIB itu berhasil menjaring 5 orang siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan 7 orang siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) yang bolos sekolah.
Dari 12 orang pelajar yang terjaring, siswa SMPN 7 Tualang yang sebanyak 5 orang. Sedangkan siswa SMKN 1 sebanyak 3 orang, SMK Yamatu 3 orang dan SMAN 5 Tualang 1 orang.
Selanjutnya, belasan siswa yang terjaring lansung digiring ke Kantor Kecamatan Tualang Jalan Raya Km 9 Perawang untuk dilakukan pendataan dan diberi arahan agar tidak mengulangi perbuatannya, serta diwajibkan membuat dan menandatangani surat pernyataan.
Anehnya, meski telah ada imbauan dari Unsur Pimpinan Kecamatan (Upika) Tualang mengenai ketentuan usaha Warung Internet (Warnet) tampaknya para pengusaha tak mengindahkan himbauan tersebut.
Pasalnya warnet kerap melampaui batas jam operasional dan masih menerima pelajar yang tidak berkepentingan/berkeperluan sekolah sewaktu jam pelajaran.
Kasatpol PP Kecamatan Tualang Rudi Henry berharap razia tersebut dapat meminimalisir tindakan kejahatan dan sudah mempersiapkan surat teguran terhadap pengusaha warnet.
“Kita sudah siapkan surat teguran kepada pemilik warnetnya. Kami merazia anak sekolah pada jam sekolah bersama dengan anggota Satpol-PP dan dari Polsek Tualang beserta Babinkamtibmas. Dengan merazia warnet yang ada di wilayah hukum Kecamatan Tualang hendaknya dapat meminimalisir tingkat kriminalitas, apalagi dengan seringnya kejadian kriminal belakangan ini yang dilakukan sebagian dari oknum pelajar,” ungkapnya. (R08/Isc)
Listrik Indonesia
