RAMBAH HILIR (RIAUSKY.COM)- Sekelompok Orang Tidak Dikenal (OTK) diduga mencoba melakukan perusakan Cagar Budaya yang sangat bersejarah di Kabupaten Rokan Hulu (Rohul) tepatnya di pemakaman Raja Rambah yang terdapat di Desa Rambah Kecamatah Rambah Hilir.
Percobaan perusakan cagar budaya tersebut dilakukan dengan membakar pohon beringin besar yang mengakibatkan pohon tersebut roboh dan menimpa sebagian makam raja-raja.
Makam Raja Rambah merupakan salah satu cagar budaya kabupaten Rokan Hulu dan merupakan sejarah bagi masyarakat Rambah dan umumnya masyarakat Rokan Hulu.
Sejauh ini, motif percobaan perusakan cagar budaya di Makam Raja Rambah ini belum diketahui apa yang melatarbelakangi serta pelakunya.
Percobaaan perusakan tersebut baru diketahui setelah salah seorang masyarakat setempat bernama Deri ingin berziarah.
Deri (11/1/2018) mengatakan, saat ingin berziarah ke makam Raja Rambah dia dikejutkan dengan api yang membakar pohon beringin besar di dekat makam dan dia langsung melakukan pemadaman dengan alat seadanya.
Setelah berhasil memadamkan api peziarah langsung melaporkannya ke kantor Dinas Pariwisata Rokan Hulu.
''Ada unsur sengaja atau tidak saya tidak tahu, yang jelas saya sampai disini ada api di akar-akar pohon beringin besar, dan betapa terkejutnya ketika milihat pohon tersebut langsung tumbang dan menimpa sebagian makam raja.
Setelah menerima laporan pada kamis sore untuk memastikan laporan tersebut Kepala Dinas bersama Kabid Budaya langsung menuju lokasi.
Kepala Dinas Pariwisata dan Budaya kabupaten Rokan Hulu, Drs. Yusmar MSi mengatakan kejadian tersebut baru diketahui kamis (11/1/2018) sore setelah mendapat laporan dari warga.
''Atas kejadian ini sudah kita laporkan kepada Wakil Bupati Rohul, Sukiman dan beliau menegaskan ke Kadis Pariwisata dan Kebudayaan untuk memperbaiki dan mengurus kerusakan situs sejarah sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku,'' kata dia.
''Selain itu kita akan laporkan ke Cagar Budaya di bawah Balai Cagar Budaya Batu Sangkar Sumatera Barat, yang membawahi wilayah Sumatera Barat, Riau dan Kepulauan Riau,'' terang Yusmar.
Kita sangat bersyukur makam induk yang berada di bawah kayu beringin atau kayu Ara tetap terlindungi, namun saat ini tidak bisa masuk, karena terhalang reruntuhan pohon.
Kejadian ini belum dilaporkan kepada pihak yang berwajib karena belum bisa dipastikan ada unsur kesengajaan atau hal ini merupakan peringatan dari penghuni makam raja karena lokasi makam raja masih menyimpan misteri yang harus di perhatikan oleh pemerintah ke depan.(CR2/tin)
Listrik Indonesia