Gubernur Riau Terpilih, Syamsuar - Edi Natar Dilantik Maret Bersama Gubernur Jawa Timur

Gubernur Riau Terpilih, Syamsuar - Edi Natar Dilantik Maret Bersama Gubernur Jawa Timur
Syamsuar-Edi Natar Nasution

PEKANBARU (RIAUSKY.COM) - Gubernur Riau terpilih, Syamsuar-Edi Natar Nasution akan dilantik oleh Presiden RI, Joko Widodo bersama dengan Gubernur Jawa Timur, Koffifah Indar Parawansa.

Sedangkan pelantikan Gubernur dan Wakil Gubernur Riau terpilih Syamsuar dan Edi Natar Nasution sesuai jadwal di Kementerian Dalam Negeri akan dilantik Maret 2019 mendatang.

Masuk dalam tahap ke III sedangkan tahap II pada 27 September mendatang.

"Untuk Riau nanti ikut tahap III pada Maret 2019, untuk tanggal belum ditetapkan hanya saja kemungkinan Minggu II dibulan itu,"ujar Dirjen Otonomi Daerah Kemendagri Sonny Soemarsono kepada Tribun Rabu.

Gubernur dan Wakil Gubernur Riau ini akan bersamaan dilantik dengan Gubernur dan Wakil Gubernur terpilih Maluku dan Jawa Timur.

"Sama dilantik dengan buk Khofifah dan Kepala daerah Maluku terpilih, "ujar Sonny Soemarsono.

Sebagaimana diketahui jabatan Gubernur dan wakil Gubernur Riau sendiri berakhir pada Februari 2019 dan jika dilantik Maret maka akan terjadi kekosongan jabatan jelang pelantikan Gubernur baru.
Maka sebagai solusi mengisi kekosongan tersebut Kementerian Dalam Negeri akan menunjuk Penjabat atau Plh yang akan memimpin Pemprov Riau.

"Mungkin Plh atau Pj kita lihat efektivitasnya. Bila Plh adalah Sekda, bila Pj ya dari pusat, "jelas Sonny sebagaimana dilaporkan tribun Pekanbaru.

Sementara Sonny Soemarsono mengatakan proses pemberhentian Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman yang maju di Pemilihan Legislatif (Pileg) baru diproses setelah keluar Daftar Calon Tetap (DCT).

Sebagaimana diperkirakan DCT baru ditetapkan 20 September 2018 mendatang, menurut Sonny Soemarsono yang bersangkutan Arsyadjuliandi Rachman tidak perlu lagi mengajukan surat permohonan pengunduran diri.

 Karena sudah melampirkan pernyataan mundur saat mendaftar Caleg.
"Pernyataan mundur (Andi Rachman) dilampirkan saat mendaftar sebagai calon. Administratif SK pemberhentian, diproses dan diterbitkan setelah yang bersangkutan ditetapkan sebagai calon dalam Daftar Calon Tetap (DCT), "ujar Sonny Soemarsono.

Namun lanjut Sonny Soemarsono bila ternyata batal masuk DCT, yang bersangkutan masih bisa balik dan masih aktif kembali dalam jabatan semula.

"Berarti Wagub sebagai Plt setelah DCT keluar, yang akan menjalankan tugas Gubernur tentu wakilnya hingga akhir masa jabatannya,"ujar Sonny.

Untuk prosesnya sendiri lanjut Sonny Soemarsono akan melalui tahapan paripurna Dewan untuk selanjutnya dikeluarkan SK pemberhentian dengan hormat serta pengangkatan Wakilnya jadi Gubernur Depenitif.
"Depenitifnya nunggu penetapan dari Mendagri, "ujarnya.

Mulai Pamit
Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman menyampaikan pamitnya kepada Kepala Daerah se-Riau dalam acara Rapat Koordinasi persiapan pelaksanaan Pemilu dan Pilpres yang diselenggarakan Selasa (4/9/2018) di Pekanbaru.

Dalam kesempatan itu, Andi Rachman menyebut Rakor tersebut merupakan Rakor terakhirnya memimpin sebagai Gubernur karena akan mundur pada 20 September 2018 mendatang karena maju pada Pemilihan Legislatif pusat.

"Dalam kesempatan ini mungkin hari terakhir kita bersama - sama dan saya memimpin rapat koordinasi karena saya akan mundur 20 September mendatang karena ikut Pileg di pusat, "ujar Andi Rachman dihadapan para Kepala daerah dan Forkopimda siang itu sebelum menutup rapat.

Dalam kesempatan itu juga Andi Rachman menyampaikan permohonan maafnya kepada seluruh Kepala Daerah, Forkopimda dan seluruh peserta rapat.

"Kalau ada selama ini saya salah sikap memimpin ada yang kurang dan tidak berkenan saya minta maaf dan kerja saya tidak selesai Pak wagub yang akan melanjutkan bersama Sekda sebelum pak Syamsuar dilantik, "ujar Andi Rachman.

Usai Rakor saat ditanya tentang pamitnya tersebut, Ia menyebutkan memang kesempatan yang tepat untuk pamit, karena menurut Andi jika sudah keluar Daftar Calon Tetap (DCT) mendatang maka Ia sudah harus mundur.


" Tadi pamit ya memang momennya tepat, dan mungkin ini Rakor saya yang terakhir karena harus mundur nanti pas ditetapkan (DCT), "jelas Andi.
Namun tetap saja nanti lanjut Andi Rachman keputusan pada hasil DCT yang dikeluarkan KPU karena saat ini baru hanya menunggu namun Ia sudah siap untuk mundur.

" Tetap menunggu nanti keputusannya, karena ditentukan lewat DCT, "ujarnya. (R04)

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index