KURANG AJAR...Sebut 'Khilafah Taik', 3 Anggota DPRD Ini Paksa Warga Buka Kaos #2019GantiPresiden, Ini Videonya

KURANG AJAR...Sebut 'Khilafah Taik', 3 Anggota DPRD Ini Paksa Warga Buka Kaos #2019GantiPresiden, Ini Videonya
Anggota DPRD perseksui pemakai kaos #2019GantiPresiden

RIAUSKY.COM - Video persekusi tiga anggota DPRD Samarinda kepada warga pengguna jalan viral di media sosial.

Tiga anggota DPRD Samarinda yang diduga melakukan persekusi yakni Ahmad Vanandza, Suriani, dan Hairul Usman. Ketiganya anggota dewan dari fraksi PDI Perjuangan.

Wakil rakyat ini diduga melakukan persekusi kepada pengendara sepeda motor Yamaha Jupiter MX KT 6369 LT di Jalan Teuku Umar, Sungai Kunjang, Samarinda, Kalimantan Timur.

Dalam video yang beredar, tampak ketiga anggota DPRD itu menghadang pemuda yang sedang berboncengan.

Suriani lantas menanyakan dari mana asal pemuda tersebut. Dia juga menanyakan apa alasannya menggunakan kaos #2019GantiPresiden.

“Dari mana kalian? terus mau ganti presiden ini buat apa? Ini melanggar. Makanya jangan ikut-ikutan. Kalau kalian mahasiswa, belajar, bagaimana itu undang-undang,” ucap Suriani.

Korban dikerumuni bak maling yang tertangkap basah. Baju bagian belakang korban ditarik paksa hingga sobek dan terlepas. Tubuhnya nyaris terpental.

Bahkan korban nyaris dipukuli. Beruntung Kapolsek Samarinda Ulu, Kompol Raden Sigit Satrio Hutomo yang berada di lokasi kejadian langsung meredam aksi persekusi tersebut.

“Kalau mau ganti presiden jangan tinggal di sini, tinggal di luar. Ini Indonesia, bukan Arabic. Saya juga Islam,” salah satu anggota DPRD yang diduga Ahmad Vanandza.

“Yang mau ganti presiden, pasang presiden kalian, tulis Prabowo. Mau ganti sistem, khilafah taik,” tegasnya seperti dilansir Pojoksatu.id.

Korban tak kuasa menolak perintah ketiga wakil rakyat tersebut. Korban terpaksa melepas baju #2019GantiPresiden, kemudian memasang jaket. Selanjutnya pemuda itu pergi meninggalkan lokasi.

Menanggapi aksi persekusi yang terjadi Sabtu siang (15/9) itu, Kapolresta Samarinda Kombes Vendra Riviyanto menjelaskan, hal tersebut tentu tak dibenarkan. “Namanya persekusi, tidak pantas,” sebutnya.

Sejauh ini, polisi masih melakukan pengembangan terhadap pengguna baju #2019GantiPresiden. Perwira menengah Polri berpangkat melati tiga di pundak itu menegaskan, pihaknya tentu melihat kejadian tersebut dari berbagai sudut pandang. (R03)

Berikut video detik-detik anggota DPRD persekusi warga di Samarinda Kalimantan Timur:

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index