SUNGGUH AJAIB...Dua Kali Disapu Tsunami Palu, Bayi 1 Tahun Ini Lolos dari Maut

SUNGGUH AJAIB...Dua Kali Disapu Tsunami Palu, Bayi 1 Tahun Ini Lolos dari Maut
Selamat dari terjangan tsunami Palu, Nurfianti (30) bersama kedua anaknya, Khaeril (10) dan Sasmita (1) kini tinggal di pengungsian

RIAUSKY.COM - Kisah mengharukan dialami seorang bayi di Palu saat bencana gempa dan tsunami melanda, 28 September lalu.

Sasmita yang baru berumur satu tahun itu mengalami momen ajaib lolos dari maut setelah dua kali dihantam gelombang tsunami.

Sasmita merupakan putri bungsu pasangan Yardin (33) dan Nurfianti (30), warga Kelurahan Buluri, Kecamatan Ulujadi, Kota Palu.

Rabu (10/10/2018), Nurfianti mengisahkan perjuangannya bersama putrinya itu saat bencana gempa dan tsunami terjadi.

Saat itu, Nurfianti bersama kedua anaknya, Khaeril (10) dan Sasmita tengah di dalam rumah yang posisinya berhadapan dengan Teluk Bone.

Begitu gempa berkekuatan 7,7 SR mengguncang, Nurfianti panik.

“Saya langsung masuk kamar ambil anak saya (Sasmita). Sementara kakaknya sudah lari duluan ke jalan raya,” kata ibu dua anak itu seperti dikutip dari Pojoksatu.id.

Nahas, baru keluar dari pintu rumah gelombang tsunami yang begitu tinggi sudah sangat dekat dengan pesisir pantai.

“Rumah saya kan sangat dekat dengan pantai. Jadi air tsunaminya sangat cepat menghantam rumah saya,” tuturnya.

Seketika Nurfianti yang tengah menggendong Sasmita terhempas dihantam gelombang.

Pegangan tangan ibu muda itu tak cukup kuat untuk memegang putrinya. Tak ayal Sasmita terlepas dari pegangan ibunya.

Dan beberapa detik kemudian datang lagi gelombang kedua dan menghempaskan tubuh mungil Sasmita yang sudah terpisah dari ibunya.

“Badan saya juga terpental kena reruntuhan bangunan. Saya lihat Sasmita sudah tenggelam setelah dihantam gelombang. Meski sakit, saya berusaha meraih anak saya,” katanya.

Meski sekujur tubuhnya merasakan sakit luar biasa, Nurfianti tetap berusaha berdiri dan akhirnya berhasil mendapatkan anaknya kembali.

“Setelah itu saya langsung lari ke arah jalan raya,” jelasnya.

Nurfianti bersyukur, kedua anaknya selamat dari bencana itu. Suaminya, Yardin yang tengah melayat di rumah keluarganya juga selamat.

Kini satu keluarga ini mengungsi di Lapangan Benteng, Kelurahan Buluri Kecamatan Ulujadi Kota Palu.

Rumahnya di pesisir pantai ludes setelah ambruk dihantam gempa dan disapu tsunami.

“Saya juga tidak tahu mau tinggal di mana lagi. Mudah-mudahan saja ada perhatian dari pemerintah,” lirihnya. (R03)

Listrik Indonesia

#Gempa Tsunami

Index

Berita Lainnya

Index