10 Jam Delay, Penumpang Lion Air di Padang Mengamuk

10 Jam Delay, Penumpang Lion Air di Padang Mengamuk
Seorang penumpang mengamuk di bandara Internasional Minangkabau.

PADANG (RIAUSKY.COM) – Penumpang maskapai penerbangan Lion Air di Bandara Internasional Minangkabau (BIM) tujuan Padang-Medan mengamuk, Kamis (1/11/2018). 

Mereka kesal karena keberangkatan dari BIM ke Kuala Namo, Medan tertunda hingga 10 jam dari jadwal. 

Padahal, manajemen maskapai ini masih disibukkan dengan urusan pencarian puing dan korban penumpang pesawat lainnya, JT-610 di Perairan Karawang, Jawa Barat.

Salah seorang penumpang yang hendak menuju Aceh, transit Kualanamu, Mardefni Zainir mengatakan, semestinya pesawat Lion Air yang membawanya ke Medan dijadwalkan terbang pada pukul 10.40 WIB. Tapi, kini hingga pukul 20.00 WIB, mereka baru diterbangkan. Kepada calon penumpang, petugas darat maskapai ini mengaku keterlambatan tersebut karena adanya kendala operasional.

“Penumpang protes di saat proses chek ini hingga di depan pintu masuk ruang tunggu menuju pesawat. Beberapa kali ditanyakan, mereka sepertinya gagal memberikan pemahaman dengan baik kepada calon penumpang. Karena menilai banyak dalih, penumpang-pun protes hingga sebagian ada yang marah,”katanya sebagaimana dilansir dari harian haluan.

Ia mengakui, atas keterlambatan dan ketidakpastian keberangkatan tersebut, para penumpang menuntut kompensasi dari manajemen Lion Air sesuai ketentuan yang berlaku pada Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 89 tahun 2015 tentang Penanganan Keterlambatan Penerbangan (delay management) pada badan Usaha Angkutan Udara Niaga Berjadwal Di Indonesia.

"Penumpang sekarang lagi protes. Kami dijanjikan akan dipindahkan ke pesawat lain, tapi sampai sekarang belum juga. Kami cuma diberi nasi bungkus tadi," katanya saat dihubungi Haluan, sore hari kemarin.

Pada Kategori Lima dalam aturan disebutkan dijelaskan, jika keterlambatan lebih dari 240 menit, kompensasi berupa ganti rugi sebesar Rp 300 ribu wajib diberikan kepada penumpang.

"Kita sekarang menuntut untuk segera diberangkatkan dan juga meminta kompensasi sesuai aturan yang berlaku. Keterlambatan ini, membuat rugi kita semua,"ucapnya.

Dari hasil kesepakatan antara pihak Lion Air dan para penumpang, penerbangan akan dipindahkan dengan pesawat lainnya dengan alasan pesawat sebelumnya mengalami kerusakan. Akan tetapi, akibat cuaca buruk, pesawat pengganti masih belum mendarat (landing) di BIM.

"Sampai sekarang pesawat pengganti gagal mendarat karena cuaca buruk sehingga terbang kembali ke Medan. Nanti dari Medan baru kembali ke Bandara Internasional Minangkabau, pihak Lion Air katanya tunggu sampai pukul 19.00 WIB,"kata Mardefni.

Alhasil, pihak Lion Air memberikan kompensasi kepada para penumpang atas keterlambatan keberangkatan sebesar Rp 300 ribu.

"Ini sedang dibagikan (kompensasi). Saat ini kami masih menunggu hingga pukul 19.00 WIB nanti," ujarnya.

Terkait keterlambatan ini, Danang Mandala Prihantoro selaku Coorporate Communications Strategic Lion Air yang dihubungi Haluan melalui telepon genggamnya mengakui adanya keterlambatan tersebut. Menurutnya, ini tak terlepas dari persoalan operasional pesawat oleh maskapai.

“Iya, benar. Memang ada keterlambatan pada penerbangan JT-0310 dari BIM menuju Kuala Namo, Medan. Sesuai dengan proses pada regulasi, kami menginformasikan hal tersebut kepada calon penumpang di bandara dan meminta maaf. Lalu memberikan makan dan kompensasi Rp300 ribu kepada mereka,”kata Danang lagi.

Namun, ia membantah keterlambatan penerbangan JT-0310 terkait dengan musibah jatuhnya Lion Air JT 610 awal pekan ini jika dikaitkan dengan jumlah armada dan jadwal penerbangan. Menurutnya, dari 650 jadwal penerbangan Lion Air se Indonesia, tak terganggu akibat musibah yang menimpa pesawat Lion Air JT 610.

“Soal jadwal, normal saja karena ketiadaan pesawat rute Jakarta-Pangkal Pinang, Bangka Belitung tak mempengaruhi aktifitas pada rute lainnya. Yang jelas, jadwal yang ada dari Lion Air tetap normal dan kami akan tetap mengupayakan yang terbaik untuk melayani penumpang,”kata Danang pula.(R05)

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index
Jasa Press Release Jasa Backlink Media Nasional