MAKASSAR (RIAUSKY.COM) - Bripka Muh Rais mendekatkan telinganya ke pintu kamar. Terdengar suara tangisan seorang wanita. "Tolong, lepaskan saya," ujarnya beberapa kali mengiba.
Sebuah bentakan laki-laki terdengar. Bripka Muh Rais yang didampingi sekuriti Vida View kemudian mengetuk pintu kamar 23 R yang berada di lantai 23 apartemen mewah itu.
"Tok...tok...tok..Buka!!!" teriak Rais.
Sejenak tak ada suara dari dalam. Rais terus mengetuk. Akhirnya dari dalam terdengar suara pria.
"Tak ada kunci. Dibawa teman. Dia lagi keluar," ujar pria dari dalam kamar.
Sekuriti kemudian mencari kunci serep. Agak lama, temannya baru datang membawakan kunci serep tersebut.
Saat dibuka, terlihat wajah seorang wanita berhidung mancung dengan mata sembab. Dia kelihatannya baru saja menangis.
Terdapat luka lecet di tangan dan di kaki. Sri Narti namanya. Dia berasal dari Bandung.
Di dalam kamar, dia bersama dua lelaki. M Asriadi Arif, salah satunya. Pria yang mengaku kekasih Sri Narti. "Bukan, dia bukan pacar saya," bantah Sri Narti.
"Memang dulu pernah kami punya hubungan asmara. Tapi sekarang tidak lagi," tambahnya.
Pria lainnya adalah Nurahmad. Teman Asriadi.
Sri Narti mengaku sudah dua hari disekap di kamar apartemen yang berlokasi di sekitar Panakkukang itu.
Sri bisa lolos dari penyekapan setelah menelepon salah seorang sopir taksi online. Sopir tersebut kemudian meneruskan ke sekuriti, yang lalu memberitahu Bhabinkamtibmas Masale, Bripka Muh Rais.
“Saya dihubungi pihak sekuriti di sana, bahwa di Vida View ada sopir grab yang dihubungi korban. Korban minta tolong disampaikan ke kepolisian, bahwa di lantai 23, kamar 23 R dia disekap,” ungkap Bripka Rais, Jumat (7/12/2018).
Bripka Rais yang mendapat informasi tersebut, langsung menuju TKP pada pukul 07:25 Wita. Ia langsung menemui sekuriti yang bertugas dan menuju ke kamar yang dimaksud.
Mereka selanjutnya dibawa ke kantor Polsek Panakkukang, dan selanjutnya diserahkan ke unit PPA Polrestabes Makassar. (R04)
Sumber: Rakyatku.com
Listrik Indonesia
