Bangun RLH, Pemprov Sebut Riau Masih Kekurangan 218 Ribu Unit Rumah untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah

Bangun RLH, Pemprov Sebut Riau Masih Kekurangan 218 Ribu Unit Rumah untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah
Ilustrasi

PEKANBARU (RIAUSKY.COM) - Hingga saat ini sebanyak 218 ribu kepala keluarga berpenghasilan rendah di Provinsi Riau belum memiliki rumah.

Angka ini sesuai dengan data jumlah kebutuhan rumah bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) atau biasa dikenal dengan istilah backlog yang tercatat di Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan Riau. Sedangkan secara nasional, backlog mencapai 13,6 ribu unit.

Kepala Dinas Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan Provinsi Riau Muhammad Amin, mengatakan, tingginya angka backlog di Riau disebabkan oleh banyaknya rumah tangga baru yang belum memiliki rumah.

Untuk meminimalisir angka tersebut, pihaknya telah melakukan pembangunan Rumah Layak Huni (RLH) setiap tahunnya melalui Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Riau.

"RLH ini kita sebar di 12 kabupaten/kota, dimana setiap tahunnya dibangun 2.000 unit yang kita salurkan kepada masyarakat miskin," kata Amin, Rabu (13/2/2019).

Setiap tahunya, lanjut Amin, pihaknya menggarkan lebih kurang Rp 115 miliar. Setiap satu unit rumah layak huni anggaran yang dihabiskan untuk membangunya berkisar mulai Rp 55 juta hingga Rp 60 juta.

"Tahun ini jumlahnya tidak akan jauh berbeda dengan tahun sebelumnya, sekitar 2000 unit juga," ujarnya seperti dilansir Tribun Pekanbaru.

Sedangkan untuk pelaksanaan pembangunan RLH, sebut Amin, dikarenakan oleh kelompok masyarakat yang dibentuk di desa/kelurahan.

"Tak hanya di provinsi, teman-teman kabupaten/kota juga sebagian ada yang melaksanakan program RLh seperti Rokan Hilir, Bengkalis dan Kampar. Itu semua upaya kita dalam sinergi kita dengan pemerintah pusat dalam menekan angka backlog tersebut," katanya. (R07)

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index