RIAUSKY.COM - Dua wanita Hana (19) dan Sarah (19) yang lompat dari lantai tiga Graha Modern Jaya Kost b17 di Jalan Sultan Alauddin, Makassar, masih dirawat di Rumah Sakit Bhayangkara.
Penjaga kost b17, Muaalim mengatakan, kedua wanita berusia 19 tahun tersebut, kuat dugaan hendak bunuh diri dengan cara melompat dari atas gedung.
"Telah terjadi percobaan bunuh diri bertempat di Perumahan Gria Kos-kosan b17, kamar no 303," kata Muaalim saat ditemui di lokasi kejadian.
Muaalim menjelaskan, sebelum terjadi percobaan bunuh diri tersebut, satu dari dua wanita tersebut mendatangi penjaga kos karena listrik di dalam kamar mereka mati.
Setelah kembali, terdengar suara ribut di dalam kamar yang ditempati kedua wanita tersebut.
"Sekitar Pukul 04.00 Wita, terdengar suara cekcok antara Hana dan Sarah yang dilatarbelakangi persoalan laki-laki," bebernya.
Tidak lama setelah cekcok, Hana dan Sarah kemudian melompat dari atas gedung.
"Setelah terdengar mereka ribut di dalam kamarnya. Hana dan Sarah kemudian melompat dari lantai 3 di belakang kamar no 303 dan menjatuhi mobil Toyota Agia yang terparkir. Dengan posisi Hana di kaca depan mobil dan Sarah di atap mobil," bebernya.
Kapolsek Tamalate Kompol Arifuddin mengatakan, dua perempuan yang jatuh tersebut masih dicari motif utamanya, karena keduanya belum mau bicara akibat rasa sakit.
"Untuk sementara kami masih mengumpulkan data - data, keduanya masih dirawat di rumah sakit Bhayangkara dan belum bisa dimintai keterangan," ujar Kapolsek Tamalate Kompol Arifuddin sebagaimana dikutip dari Rakyatku.com.
Sebelum Jatuh Timpa Mobil di Pabaengbaeng, Dua Wanita Ini Diduga Berkelahi
Sementara itu, di rumah sakit Bhayangkara keduanya masih dalam perawatan di ruangan instalasi gawat darurat (IGD). Tampak kedua perempuan tersebut masih ditangani oleh dokter.
Salah seorang sumber di Rumah Sakit Bhayangkara yang meminta anonim mengungkapkan, keduanya berkelahi sebelum jatuh. Namun, sumber tersebut tidak memberikan pernyataan yang detail karena apa keduanya berkelahi.
Sementara itu, tante AN yang enggan menyebutkan namanya, mengaku heran jika keduanya berkelahi. Sebab katanya, ia sudah menganggap SR adalah keluarganya sendiri, karena setiap hari ia melihat keduanya bersama-sama.
"Keduanya biasa ji sama-sama ke rumah di Jalan Serigala keponakan saya (AN) yang membawa temannya ini ke rumah, jadi saya anggap keduanya sebagai keluarga. Kalau ke rumah kalau ini keponakanku, ada juga ini temannya," katanya.
Katanya, keduanya saat ini belum bisa diajak bicara, sehingga ia belum tahu apa penyebabnya sehingga keponakannya tersebut jatuh dari atas lantai 3.
"Saya belum bicara sama dia, dia masih tidur dan satunya tidak mau bicara. Saya tidak tahu kalau keponakan saya ini ada kos di luar, karena setiap hari di rumah ji biasa nginap di rumah. Saya tidak tahu kehidupannya di luar ini keponakan saya, karena saya berikan kebebasan saya tidak mau larang-larang. Anak sekarang kalau dilarang biasa tidak mau. Jadi saya kasi kebebasan," tutupnya. (R02)
Listrik Indonesia
