RIAUSKY.COM - Hasil sementara autopsi jenasah korban yang dilakukan pada Jumat (22/3/2019) sekitar pukul 17.00 Wita hingga 20.00 Wita ditemukan fakta baru.
Hasil autopsi, tim Kedokteran Forensik Polda Sulsel menemukan fakta baru selain bekas luka pukulan benda tumpul pada kepala bagian tengah belakang.
Tim menemukan patahnya tulang leher yang mengakibatkan terhambatnya saluran pernapasan korban.
Selain itu, juga ditemukan luka tekan dan memar pada pipi korban sebelah kiri dan memar pada paha sebelah kanan.
Kapolres Gowa, AKBP Shinto Silitonga, menjelaskan pada saat kejadian memang korban tidak bisa melakukan perlawanan dikarenakan kekuatan pelaku sangat kuat dibanding korban. Korban telah meninggal pada Kamis (21/3/2019) sekitar pukul 20.05 Wita.
"Pelaku emosi dan melakukan kekerasan fisik berkali-kali terhadap korban hingga meninggal dunia dan kemudian menghentikan kendaraan yang ia kendarai di Jalan STPP Kecamatan Bontomarannu, Kabupaten Gowa," terang Shinto kepada media, Minggu (24/3/2019) seperti dikutip dari Rakyatku.com.
Shinto menambahkan, hasil sementara autopsi pada leher jenazah, diukurlah kuku jari milik pelaku dan jejak yang berada pada leher tersebut yang diyakini identik.
"Jadi ada beberapa cetakan yang disebut marking pada tubuh korban yang telah kita cocokkan secara scientific, ukuran maupun bentuk lingkaran kuku jari pelaku diyakini polanya yang sama," tutup Shinto.
Scientific itulah yang meyakinkan tim autopsi bahwa pengakuan pelaku tidak dibutuhkan dalam suatu kasus karena harus melalui investigasi secara ilmiah terhadap fakta yang ditemukan oleh tim forensik.
Diketahui, jenazah Sitti Zulaiha ditemukan meninggal dalam mobil Daihatsu Terios miliknya pada hari Jumat (22/03/2019) sekitar pukul 08.30 Wita di Jalan Poros Japing depan gudang milik pengembang Perum Bumi Zarindah, Dusun Japing, Desa Sunggumanai, Kecamatan Pattallassang, Kabupaten Gowa yang dibunuh oleh rekan kerjanya, Wahyu Jayadi (WJ). (R02)
Listrik Indonesia
.jpeg)
