Tak Hanya Dikencani dan Dibunuh, Ternyata Dr Wahyu Juga yang Beritahukan Penemuan Mayat Siti Zulaiha kepada Suaminya

Tak Hanya Dikencani dan Dibunuh, Ternyata Dr Wahyu  Juga yang Beritahukan Penemuan Mayat Siti Zulaiha kepada Suaminya
Sitti Zulaiha dan suaminya Syukri.

MAKASSAR (RIAUSKY.COM)- Oknum dosen Universitas Negeri Makassar, Dr Wahyu Jayadi MPd tega menghabisi nyawa, Siti Zulaiha Djafar.

Mayat Siti Zulaiha Djafar ditemukan warga di depan BTN Zarindah Gowa, dalam kondisi tercekik seat belt, Jumat (22/3/2019).

Wahyu Jayadi bukanlah orang jauh Siti Zulaeha Djafar. Ia merupakan rekan kerja Siti Zulaeha di UNM.

Siti Zulaeha tercatat sebagai Staf Biro Administrasi Umum dan Keuangan (BAUK) UNM, sementara Wahyu adalah dosen pada Fakultas Ilmu Keolahragaan.

Wahyu juga kini memegang jabatan sebagai Kepala UPT KKN/KKA UNM sejak Maret 2018 lalu.

Keduanya juga saling bertetangga di Sabrina Residence, Manggarupi, Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa.

Bahkan, rumahnya hanya berjarak sekitar lima meter. Selain itu, keduanya juga sama-sama berasal dari Sinjai.

Suami Siti Zulaeha, Sukri sempat menghubungi Wahyu untuk menanyakan keberadaan istrinya yang tak kunjung pulang.

Namun, Wahyu Jayadi kepada Zukri mengaku tidak mengetahui keberadaan Sitti Zulaeha.

Berselang beberapa saat kemudian, kabar Siti Zulaeha ditemukan tewas dalam mobilnya pun menyebar di media sosial.

Wahyu Jayadi pun mengabari suaminya Sitti Zulaeha, Sukri, tentang informasi penemuan mayat di Jl Japing, Gowa.

Wahyu Jayadi dan Sukri pun sepakat janjian bareng ke RS Bhayangkara.

Hal ini dikuatkan dengan keberadaan Sukri dan Wahyu Jayadi di RS Bhayangkara yang tiba bersamaan.

Wahyu Jayadi pun mengantar Sukri ke ruang mayat RS Bhayangkara untuk melihat langsung kondisi jenazah Siti Zulaeha.

Polisi pun mengangkut sang Suami Sukri dan rekan Sitti Zulaeha, Wahyu Jayadi untuk diperiksa sebagai saksi.

Dosen sekaligus Kepala UPT KKN UNM ini masih berstatus sebagai saksi. Meski demikian, ia belum dibolehkan pulang dari Markas Polres Gowa, tempat ia menjalani pemeriksaan.

Sementara itu, beberapa tetangga almarhumah menceritakan, sebelum kejadian itu, ia sempat melihat istri Wahyu meninggalkan rumah membawa anak dan pakaian.

Kabarnya, ia pergi meninggalkan rumah Wahyu menuju rumah orangtuanya.

Informasi yang diperoleh, lebih kurang 12 jam keduanya diamankan di posko Resmob Polda Sulsel untuk di interogasi.

Dari 12 jam pemeriksaan itu, Wahyu Jayadi pun mengaku kepada polisi ia sebagai pelaku pembunuhan staf BAUK UNM (Sitti Zulaeha).


Barang Bukti yang Disita
Dari hasil interogasi polisi, ditemukan barang bukti, satu buah batu kali, satu buah kunci kontak mobil Daihatsu Terios, satu buah jilbab atau kerudung warna hijau polos, satu buah cincin emas dan jam tangan.

Satu unit handphone merek IPhone X dalam keadaan rusak berat milik Sitti Zuleha, satu unit hanphone merek Samsung warna hitam milik Wahyu Jayadi, satu unit handphone merek Xiaomi warna hitam milik Wahyu Jayadi, satu lembar baju warna hijau dan celana hitam yang digunakan Wahyu Jayadi, uang tunai Rp 440 ribu, sampel darah Sitti Zulaeha dan tissue bekas pakai dan mengamankan pakaian Sitti Zulaeha.

Informasi yang diperoleh, ponsel Iphone X milik Sitti Zulaeha didapatkan polisi di got Depan Kampus UNM Parang tambung dalam kondisi hancur.

Dekan FIK UNM Pingsan Dengar Kabar Wahyu Bunuh Zulaeha

Dekan Fakultas Ilmu Keolahragaan UNM, Prof Dr Hj Hasmyati enggan berkomentar mengenai dosennya yang belum menjadi pelaku pembunuhan.

Ia pun menolak ditemui tribun-timur.com, Sabtu (23/3/2019) siang.

"Tidak mau komentar kalau soal itu dek, soalnya stresski dapat kabar itu (penangkapan Dr Wahyu Jayadi) tadi pagi," kata seorang staf di ruang Dekan FIK UNM saat awak tribun menyampaikan niatannya untuk mewawancarai Prof Dr Hj Hasmyati seperti dilansir dari tribuntimur.

"Tapi tunggu dulu, saya coba tanya lagi ibu di dalam," kata sang staf berkerudung ping itu.

Berselang semenit, sang staf dekan pun keluar menemui awak tribun di ruang tunggu depan ruang kerja Dekan FIK.

"Tidak mau dek, soalnya hampir semua pingsan orang di sini termasuk ibu (Prof Dr Hj Hasmyati) dengar kabar itu tadi pagi. Soalnya kan kasus besar ini, baru kan orangnya kita yang disebut, jadi syok ki semua kasihan," ujarnya.

Sepengetahuan staf dekan berpostur badan cukup tinggi ini, Dr Wahyu Jayadi mengajar sebagai dosen olahraga.

Namun, ia berkantor di gedung menara Phinisi UNM, Jl AP Pettarani, Makassar.

Sitti Zualeha ditemukan tidak bernyawa di dalam mobil minibus biru dalam kondisi leher terlilit seatbell atau sabuk pengaman.

Hasil pemeriksaan Tim Dokpol Bhayangkara terhadap jenazah Sitti Zulaeha, kuat dugaan ibu tiga orang anak itu meninggal karena dibunuh.(R04)


 

Listrik Indonesia

#Sitti Zulaeha Tewas Dibunuh Dosen UNM

Index

Berita Lainnya

Index