JAKARTA (RIAUSKY.COM)- Ratusan orang dari berbagai elemen mulai berkumpul di depan area Masjid Istiqlal, Jakarta, selepas Salat Jumat. Rencananya, mereka akan melakukan long march (berjalan kaki) ke Gedung Badan Pengawas Pemilu Republik Indonesia (Bawaslu RI), berjarak sekitar 5 km dari masjid itu.
Aksi kali ini digelar massa untuk melaporkan berbagai dugaan kecurangan pemilu yang terjadi secara terstruktur, sistematis, dan masif (TSM). Nantinya, mereka akan menyampaikan berbagai data dan fakta kecurangan yang terjadi di berbagai wilayah.
Dilansir dari laporan Indonesia Inside.id, massa aksi mulai melakukan long march ke depan Bawaslu dari Masjid Istiqlal sekitar pukul 13.10 WIB. Mereka dipimpin oleh mobil Toyota Avanza yang menggunakan rotator dengan nomor polisi B 1901 PRI.
Arus lalu lintas di sekitar Masjid Istiqlal dan kawasan Gambir macet akibat adanya pergerakan massa menuju Bawaslu. Anggota kepolisian dari Sabhara dan Satlantas juga tampak sibuk mengatur jalur lalu lintas.
Selain itu massa ulama, massa yang tergabung dalam Gabungan Elemen Rakyat untuk Keadilan dan Kebenaran (GERAK) yang diinisiasi Kivlan Zen dan Eggi Sudjana juga dilaporkan akan kembali melakukan aksi unjuk rasa di gedung KPU dan Bawaslu.
Wakapolsek Sawah Besar dan Kapolres Jakarta Pusat belum dapat memberikan tanggapan terkait jumlah personel yang diturunkan untuk mengamankan jalannya aksi. Saat ini, massa terus bergerak menuju Bawaslu dikawal oleh dua mobil patwal.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Argo Yuwono menyebut, Polda Metro Jaya memiliki 10 ribu personel gabungan Polri-TNI untuk mengamankan ibu kota negara di masa proses penghitungan suara hasil pemilu nasional yang berlangsung di KPU.
“Pokoknya kita udah terjunkan personel untuk mengamankan kegiatan tersebut. 10.000 personel gabungan sudah disiapkan,” kata Argo kepada wartawan.
Argo mengatakan, petugas keamanan gabungan telah ditempatkan di lokasi-lokasi yang akan dilewati para massa yang akan berkonvoi dari Masjid Istiqlal menuju KPU dan Bawaslu. Beberapa personel juga diagakan untuk mengatur lalu lintas.
“Ya nanti anggota berdiri di jalan. Ada yang menggunakan seragam, ada yang tidak menggunakan seragam, ada yang ngatur lalu lintas, ada di situ begitu,” ujar Argo.(R04)
