RIAUSKY.COM - Sitti Hajar Daeng Kebo (41), warga Jl Kacong Daeng Lalang, Kelurahan Tombolo, Kecamatan Somba Opu, tertunduk lesu.
Mengenakan baju oranye bertuliskan "Tahanan Polres Gowa", dia bergabung dengan beberapa pria yang juga mengenakan baju yang sama.
Sitti diciduk aparat kepolisian dari Polres Gowa karena terkait peredaran obat-obatan terlarang jenis tramadol.
Untuk menyamarkan tindakan kriminalnya, Daeng Kebo nyambi sebagai seorang tukang ojek. Dari tangan IRT tersebut, ditemukan barang bukti berupa 101 butir obat daftar G jenis tramadol berwarna putih polos, juga uang tunai sebesar Rp118.500.
Kassubag Humas Polres Gowa AKP Mangatas Tambunan mengatakan, Sitti digerebek, Rabu (24/7/2019) kemarin, sekitar pukul 13.00 Wita. Dalam penggerebekan, ditemukan uang sebanyak Rp118.500 dari dalam lemari pakaian dan obat daftar G tersebut ditemukan dalam bra miliknya.
"Modus pelaku mendapatkan tramadol dengan cara menemui anak-anak jalanan yang ada di sepanjang Jalan Malengkeri, yang telah diketahui juga menjual tramadol. Obat tersebut dibeli dari anak jalanan seharga Rp750 ribu yang berisi 101 biji obat. Ibu itu menjual obatnya kepada para buruh bangunan seharga Rp9000 per biji," ungkap Tambunan kepada media, Jumat (26/7/2019) seperti dilansir dari Rakyatku.com.
Ibu tiga anak tersebut terpaksa menjual obat terlarang karena faktor ekonomi untuk membiayai segala kebutuhan sehari-harinya.
Pelaku Daeng Kebo mampu menjual obat tersebut sebanyak 100 butir dan habis dalam kurun waktu hanya 4 hari. Dan pelaku kembali menemui anak jalanan untuk membeli kembali.
"Aktifitas penjualan tramadol oleh pelaku telah dilakukan sejak tahun 2017," katanya.
Pelaku pun ditersangkakan dengan Pasal 196 Jo Pasal 98 (2) dan (3) UU No. 36 Tahun 2009 tentang kesehatan. (R04)
Listrik Indonesia
.jpg)
