Pasca Lebaran Haji, Harga TBS Sawit di Riau Kembali Naik Rp 65,53 per Kilogram

Pasca Lebaran Haji, Harga TBS Sawit di Riau Kembali Naik Rp 65,53 per Kilogram

PEKANBARU (RIAUSKY.COM) - Petani sawit saat ini mulai merasa lega, karena Harga Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit terus mengalami kenaikan.

Periode 14-20 Agustus 2019 ini harga TBS Kelapa Sawit mengalami kenaikan untuk semua kelompok umur dan kenaikan tertinggi untuk kelompok umur 10-20 Tahun sebesar Rp 65,53 per kilogram .

Kenaikan harga TBS itu berdasarkan Penetapan harga TBS kelapa sawit yang dilakukan Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan (DTPHP) Provinsi Riau periode 7 Agustus – 6 Agustus 2019.

Sesuai penetapan ke 31 bulan Agustus 2019 itu kata Kasi Pengolahan dan Pemasaran Perkebunan Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan (DTPHP) Provinsi Riau, Tengku Neni Mega Ayu kepada Tribun, Selasa (13/8), kenaikan harga TBS kelapa sawit terjadi pada setiap kelompok umur kelapa sawit.

"Tapi kenaikan terbesar pada kelompok umur 10 - 20 tahun yang mengalami kenaikan harga sebesar Rp 65,53 per kilogram atau mencapai 4,73 persen dari harga minggu lalu, sehingga harga TBS periode saat ini menjadi Rp 1.450,54 per kilogram," ujar Tengku Neni seperti dilansir dari Tribun Pekanbaru.

Kenaikan harga TBS itu jelas Tengku Neni disebabkan oleh faktor internal dan faktor eksternal.

"Untuk faktor internal kenaikan harga TBS periode ini disebabkan oleh kenaikan harga jual CPO dan Kernel dari seluruh perusahaan yang menjadi sumber data," ucapnya.

Untuk harga jual CPO, PTPN V mengalami kenaikan sebesar Rp 207,30 per kilogram, Sinar Mas Group mengalami kenaikan harga sebesar Rp 315,00 per kilogram, Astra Agro Lestari Group mengalami kenaikan harga sebesar Rp 205,45 per kilogram, dan Asian Agri Group mengalami kenaikan sebesar Rp 157,60 per kilogram dari harga minggu lalu.

Sedangkan untuk harga jual kernel, Sinar Mas Group mengalami kenaikan sebesar Rp 87,00 per kilogram, Astra Agro Lestari Group mengalami kenaikan harga sebesar Rp 76,36 per kilogram, dan Asian Agri Group mengalami kenaikan sebesar Rp 29,00 per kilogram dari harga minggu lalu.

"Faktor eksternal yang mempengaruhi kenaikan harga TBS periode ini adalah akibat sentimen positif terhadap harapan damai dagang antara AS dan China, dimana Presiden AS, Donald Trump, masih ingin melanjutkan dialog dagang dan membuka kemungkinan untuk memberi ruang pada pelonggaran bea impor produk China," ungkap Tengku Neni.

Hal itu jelas Tengku Neni, juga berdampak pada naiknya harga minyak kedelai produksi AS. Minyak kedelai merupakan saingan sejati dari minyak sawit, dimana seluruh fungsi minyak sawit dapat diganti oleh minyak kedelai. Jadi pergerakan harga kedelai biasanya akan memberi pengaruh searah pada harga CPO. (R02)

Listrik Indonesia

#Kelapa Sawit

Index

Berita Lainnya

Index