Dipuji Jokowi, Relawan Projo Siap Beri Dukungan, 'Jangankan 3 Periode, 5 Periode Kami Pun Mau'

Dipuji Jokowi, Relawan Projo Siap Beri Dukungan, 'Jangankan 3 Periode, 5 Periode Kami Pun Mau'
Ketum Projo Budi Arie Setiadi (Jefrie/detikcom)

RIAUSKY.COM - Ketua Umum (Ketum) Projo Budi Arie Setiadi menyebut relawan Projo akan selalu setia mendukung Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Bahkan ia dengan tegas mengatakan, jika Jokowi menjabat selama 5 periode, Projo akan tetap mendukungnya.

Hal itu disampaikannya saat Relawan Pro Jokowi (Projo) menggelar kongres keduanya di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Sabtu (7/12/2019).

Bahkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghadiri kegiatan tersebut dan membuka secara resmi Kongres II Relawan Projo tersebut.

"Soal masa jabatan presiden, kami mendukung penuh keinginan pak Jokowi hanya 2 periode. Walaupun dalam hati kecil saya, jangankan 3 periode, 5 periode kami pun mau. Cuma persoalannya saya yakin Pak Jokowi ingin meninggalkan legacy bagi negara ini," kata Budi dalam sambutannya di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Sabtu (7/12/2019).

Meski demikian, Budi menyebut Jokowi hanya menginginkan menjabat presiden selama 2 periode. Dia mengapresiasi hal tersebut dan mengatakan Jokowi bukanlah figur yang serakah.

"Pak Jokowi ini bukan tipe pemimpin yang mau serakah seterusnya jadi presiden. Tapi yang pasti nilai perjuangan Pak Jokowi kita amankan dan suksesor di 2024 harus sesuai dengan Pak Jokowi," tuturnya.

Dia kemudian bicara tentang visi Indonesia maju. Menurutnya, untuk menjadi negara maju butuh keberanian.

"Visi Indonesia maju, narasi besarnya adalah Indonesia maju. Kalau mau Indonesia maju perlu apa, perlu keberanian, mana ada mau maju ragu-ragu, mana ada mau maju takut, kalau mau maju ya harus berani," ucap Budi.

Dia juga menyinggung pihak yang ingin pemilihan presiden dilakukan oleh MPR. Menurut Budi, hal tersebut akan merampas kedaulatan rakyat dan menghina Jokowi, yang disebut Budi, sebagai pemimpin rakyat.

"Gagasan atau keinginan sebagian pihak yang menginginkan pemilihan presiden oleh lembaga tertinggi negara, betul-betul merampas kedaulatan rakyat. Itu sama saja menghina Pak Jokowi sebagai pemimpin rakyat dan menghina kita sebagai pejuangnya rakyat," tegasnya.

Budi lalu bercerita tentang tugasnya sebagai Wamendes PDTT. Sambil bercanda, dia mengaku ingin menjadi Wakil Menteri Pertahanan, namun tak diberikan oleh Jokowi.

"Kebetulan saya baru ditugaskan oleh Pak Presiden sebagai Wamendes, terima kasih Pak. Walaupun saya sudah mengatakan kepada Pak Presiden, 'Pak saya maunya Wamenhan', tapi Pak Jokowi nggak kasih ke saya, takut saya jatuh cinta," kata Budi.

Jokowi Puji Projo

Sementara itu Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat membuka Kongres II relawan Projo mengaku senang melihat semangat para relawannya belum menurun.

"Saya sore hari ini sangat berbahagia sekali, sangat senang sekali karena melihat Projo semangatnya belum turun. Mempertahankan semangat seperti ini tidak mudah. Kalau tadi saya di depan ribuan yang belum bisa masuk, di dalam juga sama, itulah saya berikan apresiasi," kata Jokowi di JIExpo, Kemayoran, Sabtu (7/12/2019).

Jokowi kemudian bercerita soal pembangunan yang membutuhkan semangat dan keberanian. Dia menyebut pembangunan infrastruktur bakal terus dilakukan.

"Lima tahun kemarin kita fokus pembangunan infrastruktur. Belum selesai. Akan kita lanjutkan lima tahun ke depan," ucapnya.

Jokowi menyebut infrastruktur sangat penting bagi masyarakat. Dia mengaku pernah datang ke Papua dan mendapat cerita kalau warga harus berjalan 4 hari 4 malam di hutan untuk menuju rumah sakit terdekat.

"Lima tahun yg lalu, saat saya ke Wamena, rakyat kita itu butuh 4 hari 4 malam berjalan di tengah hutan. Kadang seminggu. 4 hari 4 malam coba bayangkan. Kalau ada yang sakit butuh 4 hari 4 malam. Bayangkan. Inilah Indonesia yang sangat besar yang nggak mungkin hanya di Pulau Jawa," tuturnya.

Jokowi juga mengaku pernah datang ke Nduga dan tak melihat warga padahal, kata Jokowi, penduduk di kabupaten itu tercatat berjumlah 123 ribu orang. Ternyata warga di kabupaten tersebut tersebar dan jarak permukiman ke permukiman lain jauh.

"Empat tahun yang lalu ke Nduga (Papua). Saya ke sana. Saya tanya ke bupati, 'Penduduknya berapa?' '123 ribu jiwa'. Kok banyak sekali. Pas saya turun heli nggak ada 1 orang pun. Nggak ada orang. 'Pak, saya ingin ketemu penduduk yang ada di Nduga'. 'Bapak berjalan ke distrik terdekat, 8 jam Pak'. Bayangkan saya diajak jalan 8 jam di tengah hutan. Pasti nggak mungkin lah. Inilah yang harus kita cerita apa adanya," tuturnya.

Menurutnya, pembangunan infrastruktur sangat dibutuhkan oleh warga untuk konektivitas. Jokowi menyentil sindiran kalau infrastruktur tak bisa dimakan.

"Saya perintah untuk jalan tembus Wamena-Nduga. Sekarang sambung sehingga sekarang hanya 4, 5, sampai 6 jam naik mobil. Itulah pentingnya infrastruktur. Jangan sampai ada yang bilang infrastruktur nggak bisa dimakan. Siapa yang suruh dimakan?" ucapnya.

Di periode keduanya, Jokowi mengaku ingin fokus pembangunan sumber daya manusia. Tujuannya, agar orang Indonesia bisa bersaing di tingkat dunia.

"Lima tahun ke depan kita ingin prioritas membangun SDM. Kita harus tahu posisinya seperti apa. Pekerja kita sekarang ini 82 persen lulusan SMA, SMK, 65 persen lulusan SMP, apa artinya? Kita ingin menaikkan, memperbaiki, membenahi sumber daya manusia Indonesia agar bisa bersaing negara lain," ucapnya.

Dia mengatakan tahun depan kartu pra-kerja bakal dibagikan. Tujuannya adalah untuk melatih orang Indonesia supaya siap bertarung di level dunia.

"Tahun depan ada kartu pra-kerja. Itu yang akan men-training levelnya. Kita tarungnya dengan negara lain. Kalau mereka bagus kita tidak kalah. Ini aja pertarungan yang kita hadapi sekarang ini. Kalau mereka melek teknologi kita tidak kalah," ujar Jokowi.

Jokowi berharap perbaikan sumber daya manusia bisa mendorong kemajuan Indonesia. Dia mengatakan saat ini pertumbuhan ekonomi Indonesia harus disyukuri sambil terus melakukan perbaikan di berbagai sektor.

"Kalau dihitung pertumbuhan ekonomi di G20 kita masuk ke negara 20 negara besar, pertumbuhan ekonomi ini kita ke dua untuk negara besar. Jadi kalau ada yang tidak mensyukuri pertumbuhan ekonomi itu namanya nggak ngerti dan tidak bersyukur. Namanya kufur nikmat," tuturnya.

"Marilah terus kita percepat perjuangan kita perkuat semangat kita memperkuat negara ini," pungkas Jokowi. (R01)

Sumber: Detik.com

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index