JAKARTA (RIAUSKY.COM)- Mantan Menko Perekonomian yang juga ekonom, Rizal Ramli memuji kinerja Erick Thohir dalam menyelesaikan sejumlah permasalahan di sejumlah BUMN.
''Saya senang, Menteri BUMN yang baru berani, tegas, send the messages. Saya percaya mudah-mudahan Erick (Erick Thohir,red) bisa lebih baik dari menteri BUMN sebelumnya. ''kata dia saat berbicara di acara Indonesia Lawyers Club (ILC) TV One tentang Garuda Indonesia, Selasa (10/12/2019) malam tadi.
Rizal menyebutkan, menteri yang sebelumnya sangat moody. ''Kalau dia seneng dengan seseorang dia angkat. Kalau dia tak suka diapecat. Ada yang udah dia pecat dia angkat lagi,'' Ungkap Rizal.
Ditambahkan Rizal Ramli lagi, dalam kasus pertamina, diereksi diganti sampai tiga kali, bagaimana mau kerja.
''Ibu yang moody ini terus dilindungi oleh bapak presiden. Saya tak tahu alasannya kenapa. Tapi kejadian ini sekarang perlahan semua terbuka,'' jelasnya.
''Unfortunately kejadian ini mulai terbuka semua, terbuka dibawah menteri BUMN yang baru. Saya senang, berani, tegas, send the messages.
Saya percaya banyak masalah di Indonesia bisa terselesaikan. Kalau kita pilih orang bagus, kita bisa tidur. Tapi kalau kita pilih orang yang bermasalah, kitanya yang tidak bisa tidur,'' kata dia.
Sembari membuat perbandingan, Rizal menyebutkan, salut pada Erick Thohir. ''Tadinya saya berharap menteri yang akan membawa banyak perubahan di Indonesia itu Nadiem. Tapi ini udah 1,5 bulan hanya pidato kiri kanan doang itu si Nadiem,'' ungkap dia.
Terkait dengan kasus Garuda Indonesia, Rizal mengungkapkan dia senang Bea Cukai bekerja profesional. Tapi, sambung Rizal, di balik peristiwa itu, ternyata ada menteri keuangan yang bangga banget menggagalkan Rp1,5 miliar case ini.
''Mohon maaf yang bersangkutan menerbitkan surat utang, kerugian negara tuh ratusan triliun. Itu yang harus diberesin. Bukan malah, ini isu ini kan ramai banget di media sosial. Isu bromton, isdu moge, kembangannya, infotainmentnya itu luar biasa,'' kata dia.
Ada yang mau mengendarai popularitas dengan murahan. Padahal dia sendiri menerbitkan surat utang yang merugikan negara bangsa kita karena 2-3 persen lebih mahal dibandingkan negara-negara yang ratingnya lebih rendah dari Indonesia.(R04)
.jpg)
