Tinggalkan Pesan 'Jangan Sesali Kematian Ku', Pria Asal Simalungun Diduga Tewas Bunuh Diri

Tinggalkan Pesan 'Jangan Sesali Kematian Ku', Pria Asal Simalungun Diduga Tewas Bunuh Diri
Kondisi jenazah Aggun Muharrom saat ditemukan.(ist/metro24jam.com) 

RIAUSKY.COM - Personel Unit Reskrim Polsek Sunggal masih melakukan penyelidikan terkait kematian Anggun Muharrom Bin Sugioni (32), pria asal Huta III Karang Keri, Nagori Silampuyang, Kecamatan Siantar, Simalungun itu sebelumnya ditemukan tewas berlumuran darah di kamar kosnya di Jalan Sei Padang, Gang Pribadi III, Kelurahan Padang Bulan Selayang I, Medan Selayang, Sabtu (29/2/2020) pagi. 

Dari hasil olah TKP, polisi mengamankan sejumlah barang bukti. Salah satunya adalah sepucuk surat yang berisi pesan-pesan Muharrom sebelum meninggal dunia. 

“Barang bukti yang kita amankan sebuah pisau cutter dan buku bertuliskan pesan-pesan korban,” ujar salah seorang penyidik Polsek Sunggal. 

Sementara menurut penghuni kos lainnya, Asyrof, Muharrom biasa disapa dengan nama Arman dan baru saja saja tinggal di kos-kosan berlantai dua tersebut. Arman juga dikenal tertutup di kos-kosan tersebut. 

“Paling sekitar dua atau tiga bulan ini Abang itu tinggal disini. Biasa aja, paling kalau ketemu tegur sapa biasa aja,” ujarnya. 

Arman diketahui merupakan alumni D3 Politeknik Negeri Medan (Polmed). Sebelum ditemukan tak bernyawa, Asyrof mengaku sempat melihat Arman, Jumat (28/2/2020) sore di depan kos-kosan. 
“Semalam sekitar jam setengah 7 malam masih saya lihat di depan kos, masih baca buku sambil main hp dan minum kopi,” tutur Asyrof. 

Asyrof tak menyangka jika Arman nekat mengakhiri hidupnya dengan cara tragis. Pria itu diduga tewas kehabisan darah setelah menyayat urat nadi di lengannya dengan pisau cutter. 
“Tadi pagi enggak ada lihat apa-apa, subuh saya langsung ke masjid. Baru terus kuliah, ini baru balik karena dikabari ada yang meninggal sama yang punya kos,” tutupnya. 

Pantauan di Mapolsek Sunggal, keluarga Anggun Muharrom alias Arman masih dimintai keterangan oleh polisi. Baik Kapolsek, Kanit Reskrim maupun Humas Polsek Sunggal belum bersedia memberikan keterangan resmi terkait kematian pria itu. 
Terpisah, Kasat Reskrim Polrestabes Medan, AKBP Maringan Simanjuntak mengatakan, dari hasil olah TKP, Arman diduga tewas karena bunuh diri. 

“Untuk sementara yang telah kita lakukan adalah olah TKP. Dari hasil olah TKP Tim Inafis Polrestabes dan Polsek Sunggal ada satu luka kita temukan di lengan kiri dan sebuah pisau cutter. Sementara kita sebut bunuh diri karena tidak ada jejak orang lain di dalam rumah dan kondisi rumah dalam keadaan terkunci,” tuturnya.  

Maringan Simanjuntak menyebutkan Arman kehabisan darah saat kejadian yang diperkirakan yang terjadi satu hari lalu.  

“Kami menduga yang bersangkutan meninggal karena kehabisan darah. Kita tunggu hasil autopsi, kita perkirakan satu hari lebih kurang,” tambahnya.  

Terkait surat wasiat yang ditemukan di dekat jasad Arman, Maringan menyebutkan bahwa pihaknya masih menyelidiki apakah surat tersebut tulisan Arman atau bukan.  

“Ada petunjuk bahwa yang bersangkutan meninggalkan surat dengan isi ‘Jangan sesali kematian ku’. Ini akan kita olah, apakah ini tulisan korban apa bukan. Yang pasti, diduga korban bunuh diri karena di TKP ditemukan pisau cutter dan di tubuh korban ada satu luka bekas sayatan di lengan kiri yang dalam, yang menyebabkan korban kehabisan darah,” tutupnya. (R03)

Sumber: metro24jam.com

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index