Pulihkan Pariwisata, Perjalanan Dinas Kementerian Digenjot, Luhut: Ini Jangan Dikritik, Kadang-kadang Orang Tak Paham

Pulihkan Pariwisata, Perjalanan Dinas Kementerian Digenjot, Luhut: Ini Jangan Dikritik, Kadang-kadang Orang Tak Paham
Luhut Binsar Panjaitan/net

RIAUSKY.COM  - Dalam upaya memulihkan sektor pariwisata, Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan bakal menggenjot perjalanan dinas Kementerian dan Lembaga (K/L).

Kata Luhut, hal ini dilakukan agar sektor pariwisata dapat kembali bergeliat dan menyerap tenaga kerja.

Luhut mengatakan, kondisi pariwisata saat ini telah siap menerima kedatangan wisatawan dalam jumlah besar. Pasalnya, tingkat kesembuhan pasien corona rerata di berbagai wilayah telah mencapai 50 persen dan bahkan ada yang mencapai 90 persen. 

"Pemerintah juga mendorong perjalanan dinas, ini jangan dikritik ngapain perjalanan dinas, ya kami juga mau menghidupkan orang lain juga. Jadi kadang-kadang orang tidak paham situasi kritis begini kita perlukan pengorbanan untuk ekonomi bergerak," kata Luhut di Jakarta, Senin (20/7/2020). 

Hingga saat ini penyebaran virus yang masih menunjukkan angka tinggi hanya enam provinsi. Kondisi ini menunjukkan sebagian besar lokasi wisata dapat beroperasi kembali dengan penerapan protokol kesehatan yang sangat ketat.

Wilayah-wilayah yang telah siap menerima wisatawan, yakni Bali, Yogyakarta, Danau Toba, Bangka Belitung, Banyuwangi dan Pulau Bintan, Kepulauan Riau. 

"Sekali lagi jangan melihat penyebaran kasus Covid-19 di Indonesia itu satu bulat (seluruh wilayah) tapi harus melihat per provinsi atau per daerah kasus-kasusnya sehingga dengan demikian kita bisa membuat kebijakan atau strategi untuk memulihkan ekonomi di bidang pariwisata," kata dia.

Sementara itu, Ketua Perhimpunan Hotel Indonesia (PHRI) Hariyadi Sukamdani menyambut baik upaya yang dilakukan pemerintah dengan meningkatkan perjalan dinas. 

Pasalnya, pemerintah merupakan salah satu pangsa pasar yang cukup besar untuk mendongkrak kinerja industri hotel dan restoran di Tanah Air.

Tak hanya itu, rantai pasok yang bergantung pada sektor industri perhotelan baik dari segmen Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dan produk-produk hasil pertanian dapat kembali bergeliat dengan adanya peningkatan perjalanan dinas. 

"Kami masih melihat potensi pada wisatawan domestik ini perlu didorong dan juga di sektor hotel dan restoran kontribusi dari belanja pemerintah juga signifikan. Jadi pemerintah mempunyai pangsa pasar di sektor hotel dan restoran 25 persen, kalau pemerintah memulai melakukan belanja operasional misalkan perjalanan dinas, akomodasi dan sebagainya akan memberikan dampak positif," kata dia.

Sejak merebaknya pandemi virus corona, PHRI mencatat industri pariwisata nasional mengalami kerugian hingga Rp85 triliun. Hal ini terjadi seiring dengan jumlah kunjungan wisatawan asing ke destinasi wisata dalam negeri yang terus menurun. (R02)

Sumber: iNews.id

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index