Banyak yang Belum Tahu, Ini Cerita Luhut Saat Dikritik Jokowi Habis-habisan, Soal Apa?

Banyak yang Belum Tahu, Ini Cerita Luhut Saat Dikritik Jokowi Habis-habisan, Soal Apa?
Jokowi dan Luhut

RIAUSKY.COM - Tak banyak yang tahu, ternyata Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan sering dikritik Presiden Joko Widodo soal penanganan sampah. 

Presiden Jokowi sempat kesal karena program waste to energy alias menyulap sampah jadi energi tak kunjung tuntas.

Kini menurutnya di Cilacap sudah ada tempat pengolahan yang bisa menyulap sampah menjadi energi. Hal itu dilakukan dengan metode Refuse-derived Fuel (RDF).

Kabarnya, metode ini merupakan teknologi pengolahan sampah melalui proses homogenizers menjadi ukuran dan butiran kecil (pellet) yang selanjutnya dapat dimanfaatkan untuk sumber energi terbarukan dalam proses pembakaran pengganti batubara.

"Kita udah 12 tahun bicara waste to energy, Presiden kritik terus kami pembantunya rapat repet kok nggak jadi-jadi. Sekarang ini jadi barang ini," kata Luhut saat meresmikan fasilitas RDF Cilacap yang disiarkan langsung via YouTube, Selasa (21/7/2020).

Luhut mengatakan pemerintah akan memperbanyak pabrik pengolahan sampah macam ini. Dia meminta BPPT ikut terlibat untuk mengembangkan teknologi RDF.

"Kita sepakat mau copy ini aja, 28 ribu ton sampah per hari bisa selesai. Nanti BPPT terlibat, semua buatan dalam negeri, anak bangsa," kata Luhut.

Pihaknya akan melakukan rapat internal untuk menindaklanjuti pengembangan program ini. Dia mengatakan biaya membuat alat RDF berkisar di antara Rp 70-80 miliar. Nantinya kota dengan jumlah sampah di bawah 200 ton akan diusahakan memiliki fasilitas RDF.

"Kami akan usulkan untuk rapat internal biar langsung kita buat, tadi costnya Rp 70-80 miliar per satu. Kalau di BPPT bikin banyak saya kira cost-nya bisa turun. Jadi kota yang sampahnya 200 ton ke bawah mesin begini akan diberikan," ungkap Luhut.

Dikatakannya, fasilitas RDF di Cilacap adalah yang pertama di Indonesia. Pembangunannya merupakan kerjasama antara Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Kedutaan Besar Denmark - DANIDA, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, Pemerintah Kabupaten Cilacap dan PT Solusi Bangun Indonesia (sebelumnya PT Holcim).

Pembangunan pabrik pengolahan sampah RDF ini menelan investasi sebesar Rp 90 miliar. Merupakan hasil kerja sama antara Kementerian Pekerjaan Umum, Perumahan Rakyat dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Kedutaan Besar Denmark, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, Pemerintah Kabupaten Cilacap, dan PT Solusi Bangun Indonesia (dulunya PT Holcim).

Pabrik RDF ini akan dioperasikan Pemerintah Kabupaten Cilacap bekerja sama dengan PT Solusi Bangun Indonesia (PT SBI). Nantinya pabrik akan mengolah 120 ton sampah per hari. Dari ratusan ron sampah ini akan disulap menjadi kurang lebih 50 ton RDF.

Hasilnya, akan diumpankan untuk menjadi bahan bakar alternatif operasi kiln semen PT SBI. Biasanya, pabrik semen menggunakan bahan bakar batu bara untuk beroperasi. (R04)

Sumber: Detik.com

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index