Riset: KPR Syariah Kian Diminati Publik Pembeli Rumah

Riset: KPR Syariah Kian Diminati Publik Pembeli Rumah
Ilustrasi pembangunan kawasan perumahan. (Foto tak terkait berita). Sumber Foto: minangkabaunews.com

JAKARTA (RIAUSKY.COM)- Industri keuangan syariah menunjukkan perkembangan yang positif seiring bertambahnya tahun. 

Salah satunya adalah pembiayaan properti berbasis syariah. 

Berdasarkan data Statistik Perbankan Syariah (SPS) Mei 2020 yang dirilis Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada Juli 2020, pembiayaan Bank Umum Syariah (BUS) dan Unit Usaha Syariah (UUS) untuk pemilikan rumah tinggal dan apartemen telah mencapai Rp 86,774 triliun. 

Nilai ini merupakan pertumbuhan sebesar 16,39 persen secara tahunan (year on year/yoy) dari sebelumnya Rp 74,557 triliun. 

Marine Novita, Country Manager Rumah.com sebagaimana dilaporkan kompas.com menyatakan, perkembangan positif perbankan syariah di Indonesia juga sejalan semakin besarnya minat masyarakat untuk memiliki rumah dengan memanfaatkan fasilitas Kredit Pemilikan Rumah atau KPR Syariah, di mana pertumbuhannya lebih tinggi dibandingkan dengan KPR Konvensional yang tumbuh single digit. 

"Tren positif KPR Syariah ini juga tercermin dari hasil survei Rumah.com Consumer Sentiment Study H2 2020 di mana terjadi kenaikan preferensi konsumen untuk memilih KPR Syariah menjadi 35 persen responden pada semester II 2020 dari sebelumnya 29 persen responden pada semester I 2020 naik," kata Marine dalam keterangan tertulis, Rabu (26/8/2020) sebagaimana dilaporkan kompas.com. 

Sebaliknya, imbuh Marine, peminat KPR konvensional mengalami penurunan dari 37 persen responden pada semester I 2020 turun menjadi 29 persen responden pada semester II 2020. 

Adapun hasil survei kali ini diperoleh berdasarkan 1.007 responden dari seluruh Indonesia yang dilakukan pada bulan Januari hingga Juni 2020. 

KPR Syariah menjadi preferensi responden survei Rumah.com dengan alasan utama adalah karena adanya kepastian besaran cicilan bulanan (fixed rate) yang dinyatakan oleh 74 persen responden. 

Ini juga merupakan kenaikan dari sebelumnya 69 persen responden pada semester I 2020. 
Adapun mereka yang memilih KPR Syariah dengan pertimbangan keyakinan agama sebesar 70 persen responden dengan kenaikan sebesar 1 persen dari semester sebelumnya. 

Jika didasarkan pada besaran penghasilan, mereka yang berpenghasilan rendah mayoritas lebih memilih pembiayaan dengan KPR Syariah atau sekitar 40 persen responden dibandingkan yang memilih KPR Konvensional yaitu sekitar 25 persen.(R04)

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index