BTN Targetkan KPR HIngga 200 Ribu Rumah di 2021

BTN Targetkan KPR HIngga 200 Ribu Rumah di 2021
Pelaksana Tugas Dirut BTN Nixon Napitupulu.

JAKARTA (RIAUSKY.COM)- Pelaksana Tugas  Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) Nixon Napitupulu menargetkan realisasi KPR mencapai lebih 200 ribu rumah pada 2021. Hal ini seiring dengan harapan perbaikan pertumbuhan ekonomi yang akan mendorong pembelian rumah, dan meningkatkan kepercayaan masyarakat.

"Jika ekonomi bergulir, untuk membangun rumah 4-5 orang, kalau bisa akadkan 200-250 ribu rumah maka bisa mempekerjakan 1 juta tukang, perguliran ekonomi dari perumahan luar biasa, setiap perumahan baru bisa menghasilkan ekonomi baru," kata Nixon dalam Banking Outlook 2021 yang mengambil tema 'Perbankan Jadi Akselerator Pemulihan Ekonomi', Kamis (11/2/2021).

Dia menyebutkan backlog perumahan saat ini masih tinggi sebanyak 7 juta orang yang masih belum memiliki rumah, sehingga potensi penyaluran KPR masih terbuka.

"Hanya saja harus ada kepercayaan untuk membangun lagi, orang butuh rumah. Kita banyak bicara bekerja dari rumah, sekolah dari rumah, berkegiatan di rumah jadi rumahnya harus ada, karena kebutuhan mendasar," ujarnya.

Sepanjang 2020, akad KPR subsidi menjadi salah satu pendorong dari penyaluran KPR BTN di tengah pandemi Covid-19. Dia mengakui di masa awal kondisinya cukup sulit dan sempat menyentuh titik terendah pada April-Mei 2020 dan pertumbuhan negatif. Pertumbuhan KPR baru terlihat di semester 2, terutama pada Agustus hingga Desember.

"Pada Desember itu Rp 6 triliun dan mendekati angka normal, disburse kita 65% dr kapasitas normal. Di saat covid-19 bisa disebut 65% adalah sesuatu yang baik," kata Nixon.

Dia menambahkan perseroan juga menargetkan laba bersih Rp 2,5 triliun sampai Rp 2,8 triliun pada 2021, meningkat sekitar 50% dibandingkan setahun sebelumnya.

"Memang kami sudah submit RBB (rencana bisnis bank) ke OJK akhir 2020. Kami lagi diskusi mudah-mudahan bisa di-approve. Kami menargetkan laba bisa Rp 2,5-2,8 triliun tumbuh lebih dari 50%," ujar Nixon.

Menurut Nixon, sumber laba terbesar adalah penghematan dari biaya cost of fund. Sama seperti 2020, likuiditas BTN pada 2021 cenderung longgar sehingga biaya dana masih dapat ditekan. Padahal, pada tahun-tahun sebelumnya, loan to deposits (LDR) BTN biasanya di atas 100%

Digitalisasi juga penting. Kami menutup outlet sebanyak seratusan yang merupakan outlet kantor kas yang tidak produktif. Apalagi transaksi sudah 90% lebih di e-channel," ujar Nixon.(R04)

Sumber berita: cnbcindonesia.com

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index