Rakor Bersama Mendagri dan Gubernur, Pemkab Kampar Siap Dukung Penerapan protokol Kesehatan dan Penyekatan Perbatasan

Rakor Bersama Mendagri dan Gubernur, Pemkab Kampar Siap Dukung Penerapan protokol Kesehatan dan Penyekatan Perbatasan
Sekdakab Kampar HM Yusri bersama Kajari Kampar dan jajaran Forkopimda mengikuti Rapat Koordinasi virtual bersama Mendagri dan Gubernur Riau.

BANGKINANG (RIAUSKY.COM)- Seiring meningkatnya kurva penyebaran Covid-19, Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) menggelar Rapat Koordinasi dengan pemerintah derah seluruh Indonesia secara virtual, Senin(3/5).

Mewakili Pemkab Kampar, Sekretaris Daerah Kabupaten Kampar Drs. H. Yusri, M.Si. bersama Forkopimda mengikuti secara langsung melalui fasilitas live streaming Dinas Komunikasi Informatika dan Persandian Kabupaten Kampar di Aula Rumah Dinas Bupati Kampar.

Sekretaris Daerah Yusri mengungkapkan keseriusan Pemerintah Kabupaten Kampar mendukung untuk menyukseskan Program Kerja Pemerintah Pusat, baik itu strategi penanganan penanggulangan Covid-19 maupun pemulihan ekonomi masyarakat. 

Dalam Rakor tersebut, Mendagri Tito Karnavian mengingatkan kepada seluruh pihak pemangku kebijakan agar lebih ketat dan disiplin menerapkan 3T dan 5M, sembari mencontohkan sebuah negara yang saat ini kewalahan menangani tingginya kasus Covid-19 akibat penduduknya yang tidak disiplin melaksanakan penerapan Protokol Kesehatan.

"India adalah contoh yang konkrit untuk negara yang kewalahan menangani virus corona akibat tidak mematuhi protokol kesehatan" Kata Mendagri.

Sementara itu Gubernur Riau, Syamsuar mengatakan per tanggal 2 Mei 2021 terdapat 5081 orang positif corona. Ini memicu penuhnya ruangan ICU yang ada dirumah sakit. 
Sekitar 64% ruangan isolasi di rumah sakit terpakai. Alhasil mengindikasikan peningkatan infeksi covid-19 dari fase sebelumnya. 

Gubri meminta untuk ditingkatkan fungsi pengawasan dan penyekatan di wilayah perbatasan agar menekan potensi penyebaran. 

Khusus di Kampar sendiri terdapat 3 titik pos penyekatan yang efektif dilakukan pada tanggal 22 April hingga 25 Mei 2021. 

Tidak lupa, gubri mengingatkan wilayah zona merah dan oranye melakukan takbiran dari rumah saja. 

"Ini sama sekali tidak mengurangi esensi dari takbiran itu sendiri, karena bagian dari upaya pencegahan." Kata Syamsuar

"Saya berharap kita bisa satu komado bersama untuk menjalankan instruksi. Satu bahasa yang sama sehingga pelaksanaannya berjalan dengan baik." tutup dia.(zar)

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index