PEKANBARU (RIAUSKY.COM)- Gubernur Riau Syamsuar mngungkapkan sejumlah kondisi yang berubah seiring dengan kondisi Pandemi Covid-19 dewasa ini.
Perubahan situasi ini juga menuntut banyak perubahan juga dalam pola aktivitas maupun kebijakan pemerintah.
Hal tersebut diungkapkan Syamsuar saat menjadi nara sumber pada Webminar Nasional Dalam Rangka Peringatan HUT ke 64 Provinsi Riau yang digelar bersama Badan Pusat Statistik dan Bappenas secara virtual Jum'at(13/8/2021).
Tidak dinafikan Syamsuar, di saat pandemi Covid 19 ini banyak kendala yng menghambat laju pembangunan di Provinsi Riau.
Dia mencontohkan salah satunya dari segi data kependudukan saja, sudah jauh berubah.
''Di awal Februari 2019 data penduduk Riau 6,9 juta lebih dan pada saat ini dilakukan sensus penduduk jumlah tersebut jauh turun sekali menjadi 6,3 juta lebih." Kata Syamsuar.
Syamsuar juga menjelaskan dengan menurunnya jumlah penduduk berpengaruh pula pada RPJMD yang telah disusun 2019-2024.
''Jadi Kita harus melakukan perubahan-perubahan terutama pada RPJMD dengan target- target yang telah dipersiapkan,'' kata dia.
Begitu juga dengan pandemi Covid-19 yang mempengaruhi kemampuan daerah untuk membiayai kegiatan pembangunan. Pandemi ini berpengaruh terhadap pendapatan daerah.
Walaupun begitu, kondisi pandemi saat ini tetap membuka banyak peluang untuk tetap bangkit dan maju.
Dia menyebutkan, seperti peralihan pengelolaan Blok Rokan dari Chevron kepada Pertamina Hulu Rokan. Riau berkesempatan untuk terlibat dalam kegiatan migas melalaui participting Interest (PI) sebesar 10 persen yang tentuny diharapkan juga berkontribusi untuk meningkatkan kemampuan daerah untuk penerimaan daerah.
Di era Otonomi ini, pemerintah daerah harus bisa mencari solusi untuk mendukung pembangunan daerah.
Karena itulah, PAD harus kuat, penerimaan pajak harus reduksi untuk bisa mengingkatkan pendapatan daerah.
Begitu juga, sebut Syamsuar dengan peran serta BUMD yang diharapkan ke depannya bisa menjadi lokomotif sumber pembiayaan pembangunan daerah.
Karena itulah, Dia mengajak BUMD yang ada di Riau untuk juga meningkatkan kinerja, sehingga bisa bisa meningkatkan kemampuan daerah untuk membangun.
Syamsuar mengucapkan apresiasinya kepada kepala BPS yang telah membantu dan mengadakan webminar nasional yang bisa di ikuti rekan-rekan yang berada di Riau maupun di luar Riau.
"Dengan adanya pandemi Covid 19 ini membantu lajunya teknologi informasi di Riau dan harus dikuasai oleh SDM terutama SDM yang ada di pemerintah daerah.
Disaat ini kami sedang mempersiapkan sebuah program yaitu Riau digital dengan pengurusan dewan TIK dan disetujui oleh dewan TIK Nasional.
Dimana program ini sangat membantu kami dalam urusan pembangunan daerah." Ungkap Syamsuar.
Kepala BPS Riau, Misfaruddin menyampaikan bahwa penyelenggaraan kegiatan ini untuk memberikan pemahaman dan pengetahuan serta beberapa temuan ilmiah serta tantangan terkait upaya bangkit dari Pandemi COVID-19 menuju Riau berdaya saing.
"Juga memberikan pemahaman dan beberapa temuan ilmiah serta tantangan terkait kehidupan new normal berkaitan dengan Riau yang berdaya saing, sejahtera, bermartabat dan unggul," katanya secara virtual, Jumat (13/8/2021).
Misfaruddin melanjutkan berkenaan dengan Hari Jadi ke-64 Provinsi Riau ini tengah pandemi COVID-19 yang telah memasuki tahun kedua di Indonesia termasuk di Provinsi Riau.
Ia menerangkan dimana Pandemi COVID-19 ini berpengaruh kondisi sosial dan ekonomi untuk itu perlu terus semangat dan berupaya secara optimal agar dapat bangkit dari Pandemi COVID-19 dengan berjuang sama mewujudkan Riau berdaya saing dan tangguh.
Turut hadir secara virtual Kepala BPS Pusat Margo Yuwono, Plt Direktur Evaluasi dan Pengendalian Penyusunan Perencanaan Pembangunan BAPPENAS Alex Oxtavianus, Kadiskominfotik Riau Chairul Riski, Kepala Bappedalitbang Riau Emri Juli Harnis, Akademisi Universitas Riau Dahlan Tampubolon, dan undangan virtual lainnya.(Mg1)
Listrik Indonesia
