JAKARTA (RIAUSKY.COM)– Kredit pemilikan rumah atau KPR masih menjadi pilihan utama masyarakat di dalam negeri sebagai mekanisme pembayaran dari pembelian properti di kuartal II/2021.
Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia Erwin Haryono mengatakan bahwa pangsa pasar pembelian rumah dengan fasilitas KPR mencapai 75,08 persen.
Hal itu menunjukkan bahwa pembiayaan perbankan masih menjadi pilihan utama bagi masyarakat dalam membeli properti.
“Dari sisi konsumen, pembiayaan perbankan dengan fasilitas KPR tetap menjadi pilihan utama dalam pembelian properti residensial dengan pangsa mencapai 75,08 persen dari total pembiayaan,” katanya, Jumat (13/8/2021).
Berbeda dengan pembeli, kata Erwin, pengembang properti residensial justru mengandalkan pembiayaan yang berasal dari nonperbankan untuk melakukan pembangunan proyeknya.
Menurutnya, sekitar 66,45 persen dari total kebutuhan modal pembangunan proyek perumahan pada kuartal II/2021 justru berasal dari dana internal.
Seperti diketahui, Survei Harga Properti Residensial (SHPR) Bank Indonesia mencatat penurunan penjualan pada kuartal II/2021.
Di sisi lain, survei itu juga mencatat kenaikan harga properti residensial di periode yang sama.
Penjualan properti residensial pada kuartal II/2021 terkontraksi 10,01 persen secara tahunan atau year on year (yoy).
“Penurunan penjualan properti masih tertahan oleh penjualan rumah tipe menengah yang tetap tumbuh di kuartal II/2021,” ujarnya.
Adapun, Indeks Harga Properti Residensial (IHPR) pada kuartal II/2021 tercatat naik 1,49 persen yoy. Realisasi tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan pada kuartal sebelumnya yang mencapai 1,35 persen yoy.
“Harga properti residensial primer diperkirakan tumbuh lebih terbatas pada kuartal III/2021, yakni sebesar 1,12 persen yoy,” ucapnya.(R03)
Listrik Indonesia