Peringati Hari Bumi, Komunitas Seni Rumah Sunting dan SCW Gelar Literasi Konservasi di SDN 144 Pekanbaru

Peringati Hari Bumi, Komunitas Seni Rumah Sunting dan SCW Gelar Literasi Konservasi di SDN 144 Pekanbaru
Foto bersama usai kegiatan/Riausky

PEKANBARU (RIAUSKY.COM) - Sempena Hari Bumi yang diperingati setiap tanggal 22 April, Komunitas Seni Rumah Sunting bersama Salmah Creative Writing (SCW) mengelar kegiatan Literasi Konservasi di SDN 144 Pekanbaru, Jumat (22/4/2022).

Kegiatan yang mengambil tema 'Puisi yang Menjaga Bumi' ini selain dihadiri para penyair Riau, juga dihadiri para guru, siswa serta orang tua siswa SDN 144 Pekanbaru.

Kepala SDN 144 Pekanbaru, Mulyati, M.Pd, dalam sambutannya mengapresiasi kepada para penyair Riau yang tergabung dalam komunitas seni Rumah Sunting dan juga SCW yang mau berbagi di SDN 144 Pekanbaru.

"Semoga kehadiran para penyair ini bisa menjadi inspirasi dan motivasi bagi anak-anak kami di SDN 144 Pekanbaru ini," harapnya.

Mulyati menegaskan penting bagi sekolahnya untuk mengelar kegiatan-kegiatan seperti ini, apalagi kali ini bertemakan lingkungan, sehingga diharapkan juga bisa mengedukasi siswa untuk mencintai lingkungan.

Sementara itu, Komite SDN 144 Pekanbaru, Misliadi, juga mengapresiasi dan berterima kasih atas apa yang dilakukan oleh SDN 144 Pekanbaru bersama Komunitas seni Rumah Sunting dan juga SCW.

"Kita juga berharap ini bisa memberikan motivasi bagi anak-anak kami dan juga motivasi bagi bagi orang tua untuk menitipkan anak-anaknya menimba ilmu di SDN 144 Pekanbaru," harapnya.

Di sisi lain, Founder Komunitas Seni Rumah Sunting, Kunni Masrohanti, menyebut, kegiatan seperti ini memang rutin mereka selenggarakan, seteleh sebelumnya juga dilakukan di MTsN 2 Pekanbaru dan juga salah satu pesantren di Kampar.

"Yang spesial hari ini adalah bertepatan dengan Hari Bumi 22 April, acara kita juga mengusung semangat bagaimana bersama-sama menjaga lingkungan kita," ujarnya.

Kunni juga mengapresiasi Kepala SDN 144 Pekanbaru yang menurutnya juga merupakan sosok yang juga tunak dalam bidang kesenian dengan secara aktif mengikuti kegiatan-kegiatan seni ataupun sastra di Riau, aktif di sejumlah perkumpulan penyair dan penggiat sastra.

"Tak hanya ibu Mulyati, kita juga punya Siti Salmah dengan SCW dan Salmah Publishing-nya yang secara rutin menerbitkan buku-buku sastra hasil karya para penyair tidak hanya di Riau, tapi juga nasional dan beberapa dari mancanegara," sebutnya.

Kunni kembali mengingatkan kalau konservasi tidak hanya berarti menyelamatkan lingkungan semata, tapi lebih dari itu, di situ ada juga budaya dan juga kearifan lokal yang mesti dilestarikan.

"Kita berharap, dari kegiatan seperti ini bisa memberikan pembelajaran akan arti penting kelestarian lingkungan dan juga budaya bangsa ini, khususnya bagi para siswa di SDN 144 Pekanbaru," harapnya.

Harapan yang sama juga diutarakan oleh Siti Salmah, Funder SCW. Para siswa sedari kecil memang sejatinya sudah diperkenalkan bagaimana arti penting literasi khususnya yang sedang kita lakukan hari ini.

"Kita berterima kasih juga kepada SDN 144 Pekanbaru yang sudah menggelar kegiatan ini, kita harapkan tidak berhenti sampai di sini, akan ada upaya-upaya nyata lainnya dalam menggalakkan literasi di sekolah ini," pintanya.

Kegiatan ini juga diisi dengan penampilan para penyair Riau, siswa, guru dan orang tua siswa, dilanjutkan dengan penyerahan santunan kepada anak yatim serta ditutup dengan buka puasa bersama.

Adapun para penyair yang hadir antara lain, Kunni Masrohanti, Siti Salmah, Ngah Ariel, Joni Hendri, Dedy Saputra, Oklidia Fajrizki, Setjangkir Berlian, Miftah Kuala, Rian Harahap, Harnie Dasrianti, Nur Amalia, Bian Lio, Nadhira Pakpahan, Alifa.  (*)

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index