PEKANBARU (RIAUSKY.COM) - Universitas Abdurrab (Univrab) mengadakan pelatihan bertajuk Pelatihan dan Pemberdayaan Siswa Tunadaksa dalam Inovasi Bisnis Cuci Sepatu Dry Cleaning di UPT. PPD Daksa, Rumbai, Pekanbaru. Program pengabdian masyarakat yang bersumber dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (DRTPM) Kemenristekdikti RI ini diikuti puluhan siswa penyandang tunadaksa di UPT PPD Daksa, Rumbai, Pekanbaru, beberapa waktu lalu.
Ketua Pelaksana Kegiatan Pengabdian Wahyu Ramadhan SSi MSc menjelaskan, program pelatihan ini menghadirkan pendekatan teknologi ramah lingkungan yang melibatkan metode dry cleaning dengan penggunaan air minimal dan tidak memerlukan bantuan cahaya matahari dalam proses pengeringan.
"Sehingga tidak merusak material sepatu namun dapat bersih secara maksimal dengan pengerjaan yang efisien. Siswa diberikan pemahaman mengenai proses pencucian sepatu tanpa penggunaan air berlebih serta teknik pembersihan yang optimal menggunakan kain microfiber berdaya serap tinggi dan sabun berbahan organik. Pelatihan juga mencakup penggunaan alat pembersih otomatis dan manual dengan desain ergonomis, yang memudahkan siswa tunadaksa menjalankan prosedur pencucian sepatu secara mandiri," ulasnya.
Wahyu menambahkan, program ini tidak hanya berfokus pada aspek teknis, tetapi juga pada pemberdayaan psikologis bagi siswa. “Pelatihan dirancang untuk membangun rasa percaya diri siswa dengan memberi mereka keterampilan yang relevan dan peluang berwirausaha yang adaptif dengan kebutuhan. Kami juga ingin menanamkan kesadaran lingkungan melalui penggunaan teknologi yang mengurangi dampak ekologis,” ujarnya.
Dampak dari pelatihan ini diproyeksikan akan memberikan manfaat ganda, baik dari aspek ekonomi maupun sosial. Dengan keterampilan dry cleaning, siswa tunadaksa memiliki potensi mengembangkan usaha jasa cuci sepatu yang tidak hanya berkualitas tetapi juga ramah lingkungan. Inovasi sabun organik yang digunakan dalam metode ini, misalnya, dirancang agar aman digunakan pada berbagai jenis bahan sepatu seperti kulit, kanvas, dan suede, yang kerap rusak bila terkena bahan pembersih konvensional.
Wahyu menuturkan, kebermanfaatan lain terletak pada penghematan sumber daya, terutama air, yang semakin menjadi isu penting dalam pelestarian lingkungan. Dengan penggunaan teknologi dry cleaning, konsumsi air dapat ditekan, sehingga metode ini memiliki dampak ekologis yang signifikan dalam jangka panjang. Teknologi pembersihan yang diterapkan juga dapat memperpanjang usia pemakaian sepatu, tidak merusak material sepatu, ramah lingkungan, mengurangi kebutuhan konsumsi produk baru, dan pada akhirnya mengurangi limbah produk.
"Program ini diharapkan meningkatkan kemandirian dan produktivitas siswa tunadaksa, yang kini dapat memanfaatkan keterampilan ini sebagai modal untuk membangun usaha mandiri atau berkolaborasi dalam usaha jasa cuci sepatu. Dengan demikian, pelatihan ini juga berpotensi menambah pendapatan dan meningkatkan kesejahteraan ekonomi mereka,"ucapnya.
Kegiatan ini terlaksana melalui skema pemberdayaan berbasis masyarakat Program Pendanaan Pengabdian Masyarakat Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (KEMBDIKBUDRISTEK) Tahun 2024 yang berkolaborasi dengan UPT. PPD Daksa Riau sebagai mitra dan Universitas Abdurrab sebagai Institusi Pelaksana. Diharapkan kegiatan ini menjadi salah satu langkah nyata dalam memperkuat inklusi sosial bagi penyandang disabilitas di Pekanbaru dan sekitarnya. Program ini tidak hanya memberdayakan siswa tunadaksa secara ekonomi, tetapi juga memupuk kesadaran ekologis di kalangan peserta. (*)
Listrik Indonesia