Pemko Pekanbaru Siap Mendukung Asta Cita Presiden Prabowo Program Pemberian Makanan Bergizi

Pemko Pekanbaru  Siap Mendukung Asta Cita Presiden Prabowo  Program Pemberian Makanan Bergizi
Pj. Wali Kota Pekanbaru Roni Rachmat didampingi Kepala Dinas Ketahanan Pangan Pekanabru H. Maisisco saat simulasi pemberian makan bergizi di salah satu sekolah di Pekanbaru beberapa waktu lalu.

PEKANBARU (RIAUSKY.COM)- Pemerintah Kota Pekanbaru siap mendukung pelaksanaan program Asta Cita Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, yakni  program makan bergizi untuk siswa, ibu hamil dan menyusui maupun balita yang dilaksanakan Badan Gizi Nasional  (BGN) melalui  Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Pekanbaru.

Koordinasi dan sinergi dengan stake holder terkait, khususnya Badan Gizi Nasional (BGN) maupun  Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) terus dilaksanakan hingga saat ini.

Meski pun saat ini pelaksanaan program  masih tertunda di Kota Pekanbaru, namun, persiapan untuk mendukung pelaksanaan program ini tetap dijadikan agenda prioritas oleh Pemko Pekanbaru.

Hal tersebut diungkapkan Kepala Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kota Pekanbaru, H.Maisisco saat menjelaskan persiapan dari pelaksanaan pemberian makan bergizi di Kota Pekanbaru, Selasa (7/1/2024).

''Secara teknis, pelaksanaan program makan bergizi ini berada di bawah koordinasi Badan Gizi Nasional (BGN). Dalam pelaksanaannya, BGN membentuk Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG),''ungkap H. Maisisco.

Untuk melaksanakan program makan bergizi ini, SPPG ini didukung dengan sarana dan prasarana, salah satunya adalah dapur untuk mempersiapkan  pangan yang akan didistribusikan ke sekolah-sekolah maupun posyandu.

Dalam rangka sinergi, SPPG ini juga sejauh ini terus berkoordinasi bersama Pemko Pekanbaru untuk persiapan program.

Kepala DKP Pekanbaru H. Maisisco dan jajaran menggerakkan petani dan kelompok wanita tani untuk meningkatkan progduktivitas pemanfaatan lahan untuk budidaya tanaman pertanian. 

''Saya sudah koordinasi terakhir beberapa waktu lalu dengan Badan Gizi Nasional. Dan memang, saat ini, masih ada banyak daerah, bukan hanya Pekanbaru yang belum bisa dilaksanakan program makan bergizi karena masih ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan, khususnya  untuk sarana dan prasarana,'' kata H. Maisisco.

Namun begitu, H. Maisisco mengungkapkan kalau Pemko terus memberikan supporting dalam upaya penguatan terhadap apa-apa yang dibutuhkan untuk pelaksanaan program ini.

 Misalnya  kebutuhan UMKM yang akan dilibatkan dalam program ini, termasuk juga menyediakan  bahan makanan yang akan diolah untuk program ini.

''Sesuai dengan arahan Bapak Presiden, kan seperti bahan makanan itu nantinya dimaksimalkan dari potensi pangan  lokal. Karena itulah, seperti halnya DKP mempersiapkan para kelompok kampung pangan, kelompok wanita tani (KWT) untuk meningkatkan produktivitas pangan-pangan  lokal,', termasuk dengan lelakukan diversifikasi pangan untuk aspek keberagaman,'' jelas Maisisco.

Ini, jelas Maisisco, ditujukan untuk meningkatkan pasokan ketersediaan pangan di tingkat lokal dan mngurangi ketergantungan  pada komoditas pangan tunggal, sehingga tidak harus didatangkan dari luar daerah.

Dengan upaya-upaya ini, lanjut H. Maisisco, diharapkan bisa meningkatkan pendapatan petani juga membangun ekonomi  masyarakat setempat.

Itu juga yang dilakukan di dinas-dinas lain di lingkup Kota Pekanbaru.

Koordinasi bersama para pelaku UMKM yang tergabung dalam APJI Riau dan SPPG Badan Gizi Nasional.

Dan pada pelaksanaan simulasi sebanyak dua kali yang dilaksanakan Pemko, termasuk beberapa kali yang dilaksanakan Pemprov Riau dan swasta di Kota Pekanbaru, bahan baku pangan yang digunakan misalnya adalah hasil petanian lokal yang ditanam oleh KWT, juga kampung pangan.

Begitu juga dengan keikutsertaan dari UMKM seperti usaha katering dan restoran lokal, semuanya dilaksanakan sebagai upaya untuk memastikan kesiapan untuk mendukung program makan bergizi ini.

Bahkan DKP juga, lanjut Maisisco,  mendukung dengan pelibatan kios-kios pangan yang ada di tengah masyarakat untuk memudahkan panyediaan pasokan bahan pangan yang berkualitas dan harga yang relatif lebih terjangkau untuk mendukung program ini.

Hanya saja, untuk persiapan dapur, yang langsung dibawah Badan Gizi Nasional, sejauh ini memang proses persiapan sarana prasarananya memang masih terus digesa.

''Kita harapkan program ini juga bisa berjalan seperti halnya di daerah-daerah lainnya,'' ungkap dia.

Kota Pekanbaru sendiri merupakan percontohan dari penerapan program Makan Bergizi di Provinsi Riau.

Setidaknya ada sebanyak 3.000-an siswa yang  akan diikutsertakan pada tahap awal pelaksanaan pprogram ini yang dijadwalkan akan dimulai pada Januari 2025 ini.(R04)

 

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index
Jasa Press Release Jasa Backlink Media Nasional