Wow... Suku Ini Punya Jantung Tersehat di Dunia, Apa Rahasianya?

Wow... Suku Ini Punya Jantung Tersehat di Dunia, Apa Rahasianya?
Suku Tsimane di Negara Bolivia
SUCRE (RIAUSKY.COM) - Serangan jantung adalah salah satu pemicu kematian yang paling ditakuti masyarakat. Datang mendadak, seseorang bisa terkena serangan jantung dimana dan kapanpun terjadi. Namun masyarakat suku ini bisa tenang.
 
Studi yang dipublikasikan oleh The Lancet menyebutkan Suku Tsimane di Bolivia dikenal sebagai orang-orang yang memiliki pembuluh darah paling sehat di dunia.
 
Dalam laporannya, studi itu menyebutkan jika orang-orang dari Suku Tsimane memiliki tingkat penyakit jantung koroner yang sangat rendah di antara populasi yang ada di dunia.
 
Tingkat penyakit jantung koroner atau biasa disebut arteriosklerosi di kalangan Suku Tsimane lima kali lebih rendah dibandingkan Amerika Serikat.
 
Lalu apa yang menyebabkan suku ini bisa memiliki jantung paling sehat di dunia?
 
Dalam studi observasinya, Professor Kaplan dan peneliti lainnya mengunjungi 85 desa Suku Tsimane antara tahun 2014 dan 2015. Mereka memeriksa risiko penyakit jantung para partisipan dengan melakukan CT Scan terhadap jantung dari 705 orang dewasa (usia 40-94 tahun).
 
Selain berat badan, usia, denyut jantung, tekanan darah , kadar kolesterol, gula darah, dan peradangan, CT Scan dilakukan untuk mengetahui adanya pengerasan pembuluh darah yang menyebabkan penyakit jantung koroner.
 
Hasilnya sangat mengejutkan! Sembilan dari sepuluh yang diperiksa tidak punya risiko penyakit jantung. Sementara 13% memiliki risiko yang rendah, dan hanya 3% yang memiliki risiko sedang dan tinggi.
 
Temuan itu juga terjadi pada mereka yang berusia tua, di mana hampir dua pertiga dari penduduk berusia lebih dari 75 tahun tidak punya risiko. Hanya 8% yang memiliki risiko sedang dan tinggi.
 
Hasil ini menunjukkan orang-orang Suku Tsimane memiliki tingkat serangan penyakit jantung paling rendah yang pernah tercatat hingga saat ini.
 
Para peneliti menduga sangat rendahnya risiko serangan penyakit jantung di kalangan penduduk Suku Tsimane karena gaya hidup mereka, bukan faktor genetika.
 
"Konsumsi lemak jenuh yang rendah dan karbohidrat non-olahan yang kaya serat, bersama dengan kebiasaan berburu binatang liar dan menangkap ikan, serta tidak merokok dan aktif sepanjang hari dianggap mampu mencegah terjadinya pengerasan pembuluh darah di jantung di kalangan Suku Tsimane," jelas Professor Hillard Kaplan, salah satu penulis studi dari University of New Mexico.
 
Professor Kaplan mengatakan gaya hidup dan diet yang tidak sehat telah menjadi faktor risiko terjadinya pengerasan pembuluh darah.
 
"Kami yakin cara hidup mereka lebih menyehatkan dibandngkan dengan populasi yang jarang bergerak," kata Professor Kaplan.
 
Meskipun gaya hidup Suku Tsimane sangat berbeda dari masyarakat pada umumnya, beberapa elemen yang mendasari kesehatan mereka bisa ditiru sehingga mampu menurunkan risiko terkena penyakit jantung.
 
Seperti diketahui masyarakat modern tidak banyak bergerak selama lebih dari setengah waktu aktif mereka (54%). Sementara Suku Tsimane menghabiskan 90% waktu aktif mereka untuk bergerak.
 
Suku Tsimane banyak bergerak dengan berburu, mengumpulkan makanan, mencari ikan, dan bercocok tanam.
 
Kaum pria Suku Tsimane menghabiskan rata-rata 6-7 jam waktu mereka untuk aktif secara fisik. Sementara kaum wanitanya rata-rata aktif selama 4-6 jam.
 
Diet mereka sebagian besar adalah karbohidrat non-olahan (72%) yang sangat kaya serat seperti beras, pisang raja, ubi kayu, jagung, kacang-kacangan dan buah-buahan.
 
Asupan protein mereka hanya 14% dari diet mereka yang diperoleh dari daging hewan.
 
"Diet mereka sangat rendah lemak dan hanya 14% dari keseluruhan diet. Ini sama dengan kurang lebih 38 gram lemak setiap hari," kata studi tersebut.
 
Selain itu, aktivitas merokok sangat jarang ditemui dalam populasi Suku Tsimane. (R04/Dci)

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index