Dengan Agrobost, Kini Hasil Pertanian Sakri Edi Meningkat hingga 50 Persen

Dengan Agrobost, Kini Hasil Pertanian Sakri Edi Meningkat hingga 50 Persen
Sakri Edi (Di tengah, berdiri, pakai baju putih dan topi) saat mengikuti aplikasi agrobost di Siak
SIAK SRI INDRAPURA (RIAUSKY.COM) - Sejak menggunakan pupuk cair hyati agrobost dan humagold, kini hasil pertanian Sakri Edi meningkat signifikan.
 
Demikian cerita Sakri Edi, petani asal Desa Marga Mulya Kecamatan Rambah Samo, Kabupaten Rokan Hulu, saat mengikuti aplikasi agrobost dan humagold di Desa Sei Berbari, KM 25 jalan Lintas Dayun, Kabupaten Siak, Rabu, 19 April 2017.
 
Selama hampir dua tahun menggunakan agrobost dan juga humagol, Edi merasakan manfaat yang luar bisa, tidak hanya hasil panen, ia juga bisa menghemat pembelian pupuk.
 
"Sangat hemat, karena kalau kita pakai pupuk agrobost ini, otomatis kita akan mengurangi penggunaan pupuk biasa, seperti urea dan lainnya," kata Edi
 
Meski punya dampak yang luar biasa, namun Edi yang juga jadi agen penyaluran agrobost untuk wilayah Rokan Hulu ini juga mewanti-wanti para petani bagaimana memaksimalkan penggunakan agrobost ini.
 
"Jadi kalau mau hasilnya bagus, perlu diikuti petunjuknya, jadi gak sembrangan," jelasnya.
 
Sementara untuk melihat hasilnya juga juga perlu waktu, hasil aplikasi Agrobost baru terlihat setelah dua kali pemberian pupuk atau dalam rentang waktu 4-6 bulan. 
 
"Umur Sawit nggak berpengaruh, tetapi untuk batang pohon yang lebih tinggi atau umur 15 tahun ke atas, selain Agrobost, masih diperlukan penambahan pupuk kimia sebanyak 25 persen," katanya.
 
Misalkan, aplikasi pertama dilakukan awal Januari, maka aplikasi kedua dilakukan awal Mei dan hasil baru akan terlihat di sekitaran Mei-Juni. Sementara untuk tanaman yang mau memasuki masa trek, maka sebaiknya Agrobost diaplikasikan 4-5 bulan sebelum masa trek.
 
"Tanaman sawit yang telah diaplikasikan Agrobost biasanya bertambah jumlah tandannya, tapi bila jumlah tandan tidak terlalu meningkat signifikan, maka perubahan dapat terlihat pada ukuran buah yang akan mengalami peningkatan antara 25-50 persen," papar Edi.
 
Adapun cara aplikasi Agrobost pada sawit adalah, campurkan 1 tutup botol Agrobost dengan 2 liter air. Sebelumnya petani harus membuat lobang empat arah mata angin dengan jarak 1-1,5 meter dari pangkal batang sawit. Lalu larutan Agrobost yang tadi telah didiamkan 10-15 menit usai dicampur dengan air, dimasukkan ke dalam lubang tadi kurang lebih 1/2 liter atau sampai meresap ke dalam tanah.
 
"Pemberian Agrobost ke tanaman sawit sebaiknya jangan disiram ke pangkal batang dan jumlah air harus 2 liter per 1 tutup botol, di mana semakin banyak jumlah air maka akan semakin bagus untuk memaksimalkan penyiraman ke dalam lubang," paparnya. 
 
Untuk 1 hektare luas lahan dengan 120-125 batang sawit, diperlukan 3 liter Agrobost. 
 
"Minimal 5 hari setelah pemberian Agrobost, baru petani bisa menaburkan pupuk kimia yang dosisnya dikurangi dari 8-9 kilo per batang per tahun, hanya menjadi 1 kilo per batang per satu kali aplikasi," paparnya.
 
Bagaimana bila kondisi tanah asam? Edi mengemukakan, 15 hari hingga satu bulan sebelum Agrobost diaplikasikan, petani dapat menabur kapur atau dolomit atau menyiramkan Humagold untuk menetralisir ph Tanah. 
 
"Air yang digunakan untuk Agrobost usahakan jangan air hujan karena air hujan mengandung asam sulfat yang tidak baik untuk pertumbuhan bakteri Agrobost. Gunakanlah air sumut atau air parit," ucapnya.
 
Pemakaian pupuk hayati Agrobost dijamin tidak akan menimbulkan masak buah serentak sehingga kebutuhan petani sawit dapat terpenuhi setiap bulannya. 
 
Bagaimana dengan tanaman semusim? Dilanjutkan Edi, Agrobost pada tanaman semusim akan lebih cepat terlihat hasilnya daripada tanaman keras. 
 
Saat ini, ia dengan sukarela berbagai ilmu kepada para petani di sekitarnya. "Kalau mau konsultasi, syaratnya harus beli agrobost," katanya sembari becanda.
 
Menurutnya tak mudah untuk meyakinkan petani menggunakan agrobost ini, namun dengan hasil yang sudah ia dapatkan, Edi yakin pengguna agrobost akan semakin banyak. (R02)

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index